Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bicara dengan tanaman
ilustrasi bicara dengan tanaman (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Intinya sih...

  • Suara manusia memengaruhi getaran pada sel tanaman

  • Emisi karbon dioksida dari manusia berdampak pada fotosintesis tanaman

  • Stimulasi suara meningkatkan resistensi tanaman terhadap stres

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tanaman sering dianggap hanya membutuhkan air, cahaya, dan nutrisi dari tanah untuk tumbuh dengan baik. Namun, muncul pertanyaan menarik tentang apakah interaksi manusia melalui suara, seperti bicara dengan tanaman bisa membuatnya lebih subur? Topik ini bukan sekadar mitos, karena sudah menjadi perhatian penelitian ilmiah yang mencoba menghubungkan komunikasi manusia dengan respons biologis tanaman.

Fenomena ini menimbulkan rasa ingin tahu, apakah tanaman mampu menangkap getaran suara atau bahkan meresponsnya dengan perubahan fisiologis tertentu. Dari perspektif sains, penting untuk menelaah hal ini secara kritis karena bisa membuka wawasan baru tentang bagaimana makhluk hidup berinteraksi lintas spesies. Berikut adalah penjelasan dari berbagai sudut pandang ilmiah mengenai hubungan antara percakapan manusia dengan kesuburan tanaman.

1. Suara manusia memengaruhi getaran pada sel tanaman

ilustrasi bicara dengan tanaman (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Penelitian dalam bidang bioakustik menunjukkan bahwa tanaman tidak memiliki telinga, tetapi mereka bisa merespons getaran yang berasal dari gelombang suara. Ketika seseorang berbicara di dekat tanaman, getaran suara tersebut mengenai daun, batang, dan permukaan tanah di sekitarnya. Gelombang ini dapat menstimulasi sel tanaman, terutama pada bagian membran sel, sehingga memengaruhi proses fisiologis tertentu. Respons ini bisa berupa peningkatan aktivitas enzim pada tanaman yang berkaitan dengan metabolisme.

Jika proses metabolisme meningkat, maka penyerapan nutrisi dari tanah juga dapat berlangsung lebih efisien. Beberapa studi kecil menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan akar atau batang ketika tanaman diperdengarkan suara dengan frekuensi tertentu. Meski hasilnya tidak seragam pada semua spesies tanaman, hal ini memberi petunjuk bahwa suara manusia mungkin saja berperan dalam memperkuat proses biologis.

2. Emisi karbon dioksida dari manusia berdampak pada fotosintesis tanaman

ilustrasi tanaman (pexels.com/Scott Webb)

Saat manusia berbicara, udara yang dikeluarkan mengandung karbon dioksida yang mana zat ini merupakan salah satu komponen penting dalam fotosintesis, sehingga interaksi sederhana seperti berbicara dapat menambah pasokan karbon dioksida di sekitar tanaman. Jika tanaman mendapatkan tambahan suplai ini dalam jumlah cukup, laju fotosintesis bisa meningkat sehingga pertumbuhan lebih optimal. Hal ini menjelaskan mengapa keberadaan manusia di sekitar tanaman kadang memberi pengaruh positif.

Meski demikian, efeknya tidak bisa dilebih-lebihkan. Tanaman tentu tetap membutuhkan cahaya, air, dan nutrisi utama dari tanah. Karbon dioksida yang dihasilkan dari berbicara hanya memberikan kontribusi kecil dibandingkan sumber utama dari atmosfer. Akan tetapi, hal ini memperlihatkan bahwa interaksi manusia dengan tanaman tidak sepenuhnya tanpa dampak. Ada kontribusi nyata meskipun dalam skala terbatas yang bisa membantu kesuburan.

3. Stimulasi suara meningkatkan resistensi tanaman terhadap stres

ilustrasi bicara dengan tanaman (pexels.com/Sasha Kim)

Selain mendukung pertumbuhan, suara juga bisa berperan dalam memengaruhi ketahanan tanaman. Penelitian pada beberapa jenis sayuran menunjukkan bahwa paparan suara dengan frekuensi tertentu dapat memicu tanaman menghasilkan protein pertahanan. Protein ini membantu melindungi tanaman dari stres lingkungan, seperti kekurangan air atau serangan mikroorganisme. Jadi, berbicara atau memperdengarkan suara mungkin memberi efek perlindungan tambahan.

Resistensi tanaman yang lebih baik membuatnya lebih mampu bertahan hidup dalam kondisi kurang ideal. Jika biasanya tanaman mudah layu atau mengalami penurunan kualitas, stimulasi suara bisa membantu memperpanjang masa tumbuhnya. Walaupun belum menjadi teknik pertanian umum, konsep ini membuka peluang untuk dikembangkan sebagai salah satu metode non-kimia dalam mendukung ketahanan tanaman. Dengan demikian, suara bukan hanya terkait pertumbuhan tetapi juga dengan kesehatan keseluruhan tanaman.

4. Interaksi emosional manusia memberikan pengaruh tidak langsung

ilustrasi bicara dengan tanaman (pexels.com/Sasha Kim)

Berbicara dengan tanaman sering dilakukan dengan penuh perhatian dan perasaan positif. Aktivitas ini membuat manusia lebih rajin merawat, menyiram, dan memperhatikan kondisi tanaman setiap hari. Dengan adanya interaksi emosional ini, perawatan tanaman menjadi lebih konsisten sehingga kesuburannya pun meningkat.

Dari sudut pandang psikologi, orang yang merasa terhubung dengan tanamannya juga cenderung lebih sabar dan telaten. Perhatian ekstra ini berarti tanaman mendapat lingkungan yang lebih terjaga, seperti tanah yang tetap lembap, pencahayaan yang sesuai, dan perlindungan dari hama. Dengan kata lain, percakapan mungkin tidak langsung berpengaruh, tetapi rutinitas perawatan yang lahir dari kedekatan emosional jelas memberi dampak positif pada kesuburan tanaman.

5. Penelitian ilmiah menunjukkan hasil yang beragam

ilustrasi tanaman (pexels.com/Sasha Kim)

Hingga kini, hasil penelitian mengenai hubungan antara berbicara dengan tanaman dan pertumbuhannya masih belum seragam. Beberapa studi melaporkan adanya peningkatan signifikan pada pertumbuhan ketika tanaman diperdengarkan suara manusia. Namun, ada pula penelitian lain yang tidak menemukan perbedaan berarti. Hal ini menunjukkan bahwa fenomena ini bersifat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Faktor seperti jenis tanaman, intensitas suara, frekuensi, serta durasi interaksi menjadi penentu hasil penelitian. Tanaman tertentu mungkin lebih responsif terhadap suara, sementara yang lain hampir tidak menunjukkan perubahan. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa berbicara dengan tanaman bukan jaminan mutlak, melainkan salah satu kemungkinan tambahan yang bisa mendukung kesuburan. Sains masih terus meneliti agar hubungan ini dapat dipahami secara lebih jelas dan terukur.

Berdasarkan berbagai penelitian, bicara dengan tanaman bisa membuatnya lebih subur, baik melalui getaran suara maupun efek tidak langsung dari perawatan yang lebih telaten. Meski belum terbukti pada semua jenis tanaman, fenomena ini menarik untuk terus dikaji karena memperlihatkan adanya interaksi unik antara manusia dengan makhluk hidup lain. Dengan demikian, merawat tanaman sambil berbicara bisa dilihat sebagai bagian dari hubungan positif yang saling menguntungkan.

Referensi:

"Should You Talk to Your Plants?" The Spruce. Diakses pada Agustus 2025.

"Talking Plants." Alaska Science Forum. Diakses pada Agustus 2025.

"Does Speaking Kindly to Plants Really Help Them Grow?" Alkaline Herb Shop. Diakses pada Agustus 2025.

"Probing Question: Does Talking to Plants Help Them Grow?" Penn State University. Diakses pada Agustus 2025.

"Music and Plant Growth: Here's What the Science Says." Pistils Nursery. Diakses pada Agustus 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team