Merupakan pemimpin ke-21 di Dinasti Joseon, Raja Yeongjo terkenal akan kecerdasan, kebijaksanaan, dan wajahnya yang rupawan. Selama 52 tahun masa pemerintahannya, kerajaan mengalami kemajuan yang pesat.
Ia berhasil memulihkan ekonomi yang saat itu terpuruk pascaperang dengan mengutamakan perdagangan perak dan tembaga. Ia juga menghapuskan faksi politik agar kerajaan tak terpecah belah, mengurangi pajak militer, dan sebagai gantinya memberi pajak untuk tanah, garam, kapal, dan lain-lain. Raja Yeongjo dapat disebut sebagai salah satu pemimpin Joseon yang berhasil.
Walaupun dipandang sebagai raja yang hebat, ternyata Yeongjo bukanlah ayah yang baik untuk anaknya. Ia terkenal sangat keras terhadap Pangeran Sado, sang putra mahkota. Menurut catatan sejarah, Sado merasa bahwa sang ayah tidak pernah memberikan kasih sayang padanya.
Ia diduga melakukan banyak kriminalitas, seperti penyiksaan pada para pelayan (belum bisa dipastikan apakah ia benar-benar melakukannya atau ini hanya fitnah). Ternyata di balik itu, Pangeran Sado mengalami gangguan mental yang buruk. Untuk "mendisiplinkan" anaknya, Raja Yeongjo mengurung Sado di dalam lumbung beras kecil di tengah hari terpanas saat itu.
Pangeran Sado pun meninggal dunia setelah dikurung selama 8 hari tanpa makanan dan minuman. Ternyata Yeongjo melakukan hal ini untuk mengeksekusi Sado. Karena ia tak bisa mengarahkan pedang kepada sang anak, ia pun memberikan hukuman tersebut.