Pulau dan lokasi pantai bukan satu-satunya bagian dari dunia kita yang akan hilang dalam 100 tahun. Afrika Congo Basin, rumah bagi hutan hujan terbesar kedua di dunia, diprediksikan gak akan bertahan hingga abad ke-22.
Semua faktor mempengaruhinya, seperti penggundulan hutan juga berperan dalam kehancuran Kongo Basin, yang kehilangan sekitar 3,7 juta hektar per tahun. Kelompok lingkungan WWF mengatakan dalam sebuah laporan, dua pertiga dari hutan di Lembah Sungai Kongo bisa hilang dalam waktu 50 tahun jika penebangan dan eksploitasi mineral berlanjut pada tingkat ini.
Kantor Regional Afrika Tengah WWF/Central African regional office (CARPO), menyalahkan praktik pertanian, pembangunan jalan, eksploitasi minyak dan pertambangan yang merajalela, perubahan iklim global, serta tentu saja, penebangan hutan. Perusakan hutan hujan Basin Kongo dikatakan melepaskan sekitar 3 miliar ton karbon dioksida setiap tahun, namun banyak oknum yang menyangkal dan membantah hal tersebut.
Mungkin yang lebih buruk adalah hilangnya spesies hewan, karena hutan hujan menjadi rumah dari sekitar 400 spesies mamalia, 655 spesies burung, dan lebih dari 10.000 spesies tanaman, membuat Afrika Congo menjadi salah satu tempat paling kaya secara alami di Bumi.
Penghancuran hutan hujan di Lembah Kongo sangat memilukan, itulah sebabnya mengapa Inggris dan Norwegia mengumpulkan dana 108 juta euro pada tahun 2008 untuk membantu menjaga hutan di sana.