8 Eksperimen Psikologi Terburuk dalam Sejarah, Mengerikan

Sebelum antagonis pada film Avengers, Thanos, melenyapkan setengah populasi alam semesta, ia pernah berkata:
Dengan kata lain, pengorbanan adalah hal kecil untuk sesuatu yang lebih besar.
Hal tersebut juga dianggap lumrah terjadi dalam dunia ilmiah, termasuk psikologi. Banyak eksperimen yang mengatasnamakan kemanusiaan dan kemajuan untuk perkembangan psikologis manusia yang lebih sempurna.
Alih-alih kesuksesan dan popularitas, atas nama kemanusiaan juga, eksperimen tersebut dipandang sebagai sebuah kejahatan yang menjijikkan. Lagipula, mayoritas eksperimen tersebut berakhir dalam kegagalan atau tidak berpengaruh signifikan pada peradaban manusia.
Siapkan hatimu, inilah delapan eksperimen terkeji yang pernah terjadi di masa lampau.
8. Eksperimen Milgram
Pada 1961, profesor jurusan psikologi sosial Yale University, Stanley Milgram, memulai sebuah eksperimen tak masuk akal ini.
Terinspirasi oleh salah satu perwira Nazi dan penggagas kamp konsentrasi, Adolf Eichmann, Milgram ingin mencari tahu apakah seseorang akan melakukan hal yang bertentangan dengan hati nurani mereka jika diperintah oleh seseorang yang lebih tinggi posisinya.
Dalam percobaan tersebut, Milgram melibatkan tiga orang yang dibagi perannya menjadi "eksperimenter dengan otoritas", "guru", dan "murid". Sang "guru" - yang dipisahkan dari sang "murid" dan diperintahkan untuk patuh pada "eksperimenter" - mengajarkan pada sang "murid" beberapa pasangan kata.
Hukuman bagi tiap jawaban yang salah adalah daya kejut listrik imaginatif yang diterima sang "murid" dari sang "guru". Sang "murid" pun berpura-pura tersetrum.
Walaupun daya kejut ini hanya pura-pura, etika eksperimen Milgram ditentang oleh masyarakat karena tekanan psikologis terhadap para peserta eksperimen.