ilustrasi transfusi darah (jioforme.com)
Dalam kasus darurat, golongan darah O bisa diberikan kepada orang dengan golongan darah berbeda. Itu sebabnya, golongan darah O dianggap sebagai pendonor universal. Di lain sisi, orang dengan golongan darah AB dianggap sebagai penerima universal karena bisa menerima darah dari golongan darah mana pun.
Akan tetapi, cara paling aman dan ideal dalam transfusi darah harus tetap dilakukan oleh golongan darah yang sama, baik itu pendonor maupun penerima. Jika transfusi darah dilakukan sembarangan, bisa berdampak fatal pada penerima karena sistem antibodi di tubuhnya bereaksi secara berlebihan.
Bukan tidak mungkin kesalahan transfusi akan mengakibatkan inkompatibilitas ABO. Apa itu? Dilansir dalam Institut Kesehatan Amerika Serikat, inkompatibilitas (ketidakcocokan) ABO merupakan reaksi yang ditimbulkan oleh kekebalan tubuh akibat menerima darah dari jenis yang berbeda.
Gejala yang ditimbulkan dari reaksi imun tersebut adalah demam, sulit bernapas, darah di urine, masalah jantung, dan mungkin hal fatal lainnya. Jadi, transfusi darah memang harus dilakukan oleh golongan darah yang sama, baik itu pihak pendonor maupun penerima.