Keterikatan kuantum adalah keadaan di mana sifat-sifat dua partikel menjadi terikat sebelum diukur. Mengukur sifat-sifat suatu partikel akan menentukan keadaan komplementer partikel lainnya, terlepas dari seberapa jauh jaraknya.
Para ilmuwan bahkan mampu memengaruhi sifat-sifat suatu partikel dan mengamati perubahan simultan pada partikel lainnya dalam jarak yang cukup jauh, yang disebut sebagai teleportasi kuantum.
Kerja tim ini memanfaatkan partikel-partikel yang terjerat, tidak hanya untuk memindahkan informasi melintasi ruang fisik, namun juga waktu mundur.
Menurut fisikawan Nicole Yunger Halpern dari National Institute of Standards and Technology (NIST) dan University of Maryland, dalam studi mereka menjerat dua partikel.
Partikel pertama dikirim untuk digunakan dalam percobaan. Setelah memperoleh informasi baru, pelaku eksperimen memanipulasi partikel kedua untuk secara efektif mengubah keadaan masa lalu partikel pertama, sehingga mengubah hasil percobaan.
Tim tidak membuat argumen bahwa perulangan seperti itu ada. Namun teori kuantum memungkinkan adanya simulasi putaran yang sebagai konsekuensinya dapat dieksploitasi oleh keterjeratan.
Perhitungan mereka menunjukkan bahwa putaran waktu hanya dapat dieksploitasi dengan sukses pada 25 persen waktu. Studi ini dipublikasikan di Physical Review Letters.
Eksperimen ini belum dilakukan, namun dapat dilakukan dalam skala besar dengan melibatkan sejumlah besar foton dan menggunakan simulasi perjalanan waktu untuk mengubah keadaannya setelah dikirim ke kamera khusus, dengan filter yang hanya dirancang untuk mendeteksi foton dengan informasi terbaru.