Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pesawat Voyager I di ruang angkasa (nasa.gov)
pesawat Voyager I di ruang angkasa (nasa.gov)

Kamu pasti tahu. Dari delapan planet yang ada di tata surya, Bumi satu-satunya planet yang bisa menopang kehidupan. Jangankan tinggal, menginjakkan kaki di planet-planet lain saja rasanya mustahil. Mengingat jarak dan kondisi planet tetangga yang gak manusiawi, sebagai gantinya NASA mengirimkan pesawat nirawak untuk meneliti planet-planet tersebut. 

Dilansir NASA, penerbangan menuju planet lain dilakukan pertama kali oleh pesawat nirawak Mariner 2 pada 14 Desember 1962 dengan tujuan akhir Venus. Meski hanya melintasi Venus dari jarak dekat, Mariner 2 berhasil mengumpulkan informasi mengenai awan-awan yang menutupi permukaan Venus dan menunjukkan jika Venus adalah planet yang sangat panas. Keberhasilan ini membuat NASA mengirimkan lebih banyak pesawat ruang angkasa untuk meneliti planet lain.

Sayangnya, meski jasanya sangat besar, hanya sedikit dari pesawat nirawak ini yang pulang ke Bumi dengan selamat. Kebanyakan dari mereka dihancurkan setelah misi selesai. Seolah ingin berpamitan dengan Bumi, pesawat-pesawat ini mengirimkan foto terakhir mereka sebelum pergi. Berikut beberapa foto perpisahan dari pesawat ruang angkasa untuk Bumi!

 

1. Pemandangan kawah di Merkurius oleh Messenger

gambar pemandangan di Merkurius (nasa.gov/NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Carnegie Institution of Washington)

Sekilas, foto hitam putih ini memang gak terlihat aneh. Namun, kamu akan berubah pikiran ketika mengetahui lokasinya. Menggambarkan suasana area Kawah Jokai, foto ini diambil oleh pesawat ruang angkasa Messenger dari jarak 93 kilometer, hanya sesaat sebelum ia menabrakkan diri ke permukaan Merkurius. Dilansir NASA, Messenger sendiri merupakan pesawat ruang angkasa pertama yang berhasil mengorbit Merkurius. Messenger diluncurkan pada 3 Agustus 2004 dan baru tiba di orbit Merkurius pada 18 Maret 2011.

Bertugas selama 4 tahun, Messager berhasil mengabadikan 200 ribu foto, mempelajari geologi, medan magnet, hingga komposisi kimiawi dari Merkurius. Berkat Messenger pula, kita jadi tahu kalau planet ini menyimpan sejumlah besar air es di wilayah kutub yang gak pernah terkena sinar Matahari. Pada Desember 2014, NASA mengumumkan bahwa Messenger akan kehabisan bahan bakar. Mengingat ia gak mungkin kembali ke Bumi, NASA sengaja menghancurkan Messenger dengan cara menabrakkan dirinya ke permukaan Merkurius pada 30 April 2015 lalu.

 

2. Potret permukaan Venus oleh Venera 14

gambar permukaan Venus (nasa.gov)

Venera 14 memang bukan pesawat pertama yang dikirim ke Venus. Namun, Venera 14-lah yang pertama kali mengirimkan foto daratan Venus pada 1981. Dilansir Space, Venera 14 diluncurkan pada 4 November 1981. Hebatnya, gak seperti pesawat lain yang hanya bisa mengamati dari orbit, pesawat ini berhasil mendarat di permukaan Venus pada 5 Maret 1982.

Begitu tiba, Venera 14 langsung bekerja dengan melakukan pengeboran, menganalisis tanah dan batuan, hingga memotret panorama di permukaan Venus. Sedihnya, suhu Venus yang mencapai 470 derajat celsius membuat apa pun gak bisa bertahan lama di sana. Nasib yang sama juga dialami oleh pesawat Venera 14. Ia mati total setelah 57 menit dari pendaratannya di Venus.

 

3. Potret diri yang dipenuhi debu oleh Mars InSight

gambar potret Mars InSight yang dipenuhi debu (nasa.gov/NASA/JPL-Caltech)

Gak kalah dari Venera 14, NASA juga mengirimkan pesawat Mars InSight untuk meneliti Planet Merah. Berbeda dengan Venus dengan suhu ekstremnya, Mars yang memiliki suhu rata-rata -53 derajat celsius memang lebih aman bagi pesawat maupun ruang angkasa. Dilansir Planetary, Mars InSight diluncurkan pada Mei 2018 dan tiba di Mars pada November 2018.

Hampir mirip dengan Venera, InSight bertugas untuk mempelajari interior Mars yang berlapis-lapis. Selain itu, InSight yang dilengkapi dengan seismometer juga berhasil merekam gempa berkekuatan 4,7 magnitudo yang terjadi di Planet Merah. Sayangnya setelah bekerja selama 4 tahun, InSight harus menyerah.

Lapisan debu merah tebal yang menutupi panel surya membuat pesawat ini mengap-mengap kehabisan daya. Seolah tahu waktunya akan habis, pada 19 Desember 2022, InSight melalui akun X NASA, membagikan sebuah swafoto dirinya tertutup debu lengkap dengan cuitan selamat tinggal, "My power's really low, so this may be the last image I can send. Don't worry about me, though: my time here has been both productive and serene."

4. Suasana malam hari di Saturnus oleh Cassini

gambar suasana malam hari di Saturnus dan satelit Enceladus dari orbit (nasa.gov)

Terlihat biasa, siapa sangka jika foto hitam putih ini menggambarkan suasana malam di Saturnus dari jarak 634 ribu kilometer. Diambil pada 14 September 2017 lalu, foto ini merupakan foto terakhir wahana robotik Cassini sebelum akhirnya menjatuhkan diri ke atmosfer planet gas pada keesokan harinya. Dilansir NASA, Cassini diluncurkan pada 15 Oktober 1997, menempuh perjalanan sejauh 1,2 miliar kilometer, dan tiba pada 30 Juni 2004.

Berkat wahana robotik satu ini, ilmuwan mendapat banyak informasi berharga mengenai planet bercincin, mulai dari sifat awan, komposisi atmosfer, struktur cincin, hingga menemukan lautan metana cair di Titan dan aktivitas hidrotermal di Enceladus. Namun, sehebat-hebatnya Cassini, wahana canggih ini juga memiliki batasan. Setelah 13 tahun penelitian, pada 15 September 2017, Cassini terbang memasuki atmosfer Saturnus. Lalu, ia terbakar dan hilang di antara awan-awan tebal Saturnus.

 

5. Pale Blue Dot oleh Voyager I

gambar Bumi dari jarak 6,4 miliar kilometer (nasa.gov/NASA/JPL-Caltech)

Dikenal dengan nama Pale Blue Dot, foto ini menunjukkan penampakan Bumi kita dari jarak 6,4 miliar kilometer. Saking jauhnya, Bumi yang besar hanya terlihat seperti titik biru pucat di tengah kegelapan alam semesta. Selain jaraknya yang luar biasa jauh, foto yang diambil pada 14 Februari 1990 ini semakin istimewa karena menjadi foto terakhir Voyager I di tata surya. Pasalnya begitu keluar dari tata surya, NASA mematikan kamera Voyager I untuk menghemat dayanya.

Dilansir NASA, Voyager I sendiri diluncurkan pada 5 September 1977 dan masih aktif hingga sekarang. Selama perjalanannya, Voyager I berhasil menemukan beberapa satelit baru milik Jupiter dan Saturnus. Saat ini, Voyager I sudah memasuki ruang antarbintang yang berjarak 20 miliar kilometer dari Bumi kita. Mengingat jaraknya yang jauh, mustahil bagi Voyager I untuk kembali terbang ke Bumi kita.

Bagi sebagian orang, pesawat-pesawat ruang angkasa ini hanya mesin. Namun, setuju atau gak kalau tanpa bantuan mereka, manusia akan terkurung di Bumi tanpa tahu apa-apa. Jangankan memahami alam semesta, kita bahkan gak akan mengenal planet-planet yang sudah menjadi tetangga kita selama ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorYudha ‎