Ngeri, 7 Gambaran Ilmiah Kondisi Bumi jika Matahari Mati

Semua yang diciptakan pasti akan mati, cepat atau lambat. Hal ini juga berlaku pada salah satu energi terbesar di alam semesta, yaitu Matahari. Pusat tata surya tersebut diprediksi akan mati setidaknya tujuh hingga delapan miliar tahun dari sekarang.
Memang masih sangat lama, bahkan kemungkinan besar kita tidak akan menyaksikan proses sekaratnya sang surya. Namun pernahkah kamu berpikir apa yang akan terjadi pada Bumi dan seisinya ketika hari itu datang? Apakah manusia akan hidup dalam kegelapan atau ikut mati bersama Matahari? Intip gambaran ilmiahnya berikut ini!
1. Matahari akan menjadi bintang merah raksasa sebelum mati
Sebelum melihat kemungkinan-kemungkinan lainnya, kita harus tahu bagaimana proses kematian Matahari terlebih dulu. Layaknya bintang lain, Matahari yang mati akan menyusut menjadi nebula atau bintang putih kerdil yang ukurannya lebih kecil dari Bumi.
Namun yang harus membuat kita khawatir bukanlah fase tersebut. Sebelum menyusut, Matahari akan memuai dan membuatnya menjadi bintang merah raksasa. Massa gas dan debu yang dikeluarkannya sebelum mati akan membentuk selubung di luar angkasa. Selubung ini sangat besar dan bahkan bisa mencapai setengah massa bintang tersebut.
Dalam tahap ini, Matahari seakan sedang "menghabiskan baterainya". Ia menjadi sangat berbahaya bagi planet yang mengitarinya. Merkurius hingga Mars akan masuk ke dalam selubung api tersebut. Benar, Bumi juga "dilahap" oleh si bintang merah raksasa. Lalu apa yang akan terjadi selanjutnya?