Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
nytimes.com

Dalam kehidupan kita pasti pernah mengalami berbagai tingkat kecemasan. Dan pada batasan tertentu, kecemasan itu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita. Misalnya kecemasan dapat membantu kita mengenali dan menghindari bahaya, mendorong kita untuk lebih maju dalam menyelesaikan masalah tertentu, dan yang lainnya.

Kecemasan yang berbahaya adalah rasa cemas berlebihan sehingga mengganggu rutinitas sehari-hari. Meskipun kecemasan mungkin terlihat seperti sebuah emosi kompleks yang hanya dirasakan oleh orang dewasa karena tekanan demi tekanan yang semakin berat seiring dengan bertambahnya usia, namun bukan berarti anak kecil tidak akan pernah terkena gangguan kecemasan yang parah.

Menurut Anxiety And Depression Association America terdapat 80 persen anak yang mengalami gangguan kecemasan tidak mendapat perawatan karena kurangnya perhatian dari orangtua. Gangguan kecemasan pada anak yang tidak diobati dapat membuat mereka memiliki risiko yang lebih besar untuk menjadi sosok yang antisosial, berprestasi buruk di sekolah, bahkan terlibat dalam penggunaan zat-zat terlarang.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui tanda-tanda anak mengalami gangguan kecemasan. Jangan menunggu anak berteriak minta tolong, karena sebagian besar dari mereka secara halus meminta tolong padamu dengan 6 tanda berikut ini.

1. Sering bertanya mengenai apa yang akan terjadi di masa depan

soloparentmag.com

Anak-anak yang mengalami gangguan kecemasan biasanya akan sering bertanya tentang kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan. Hal ini karena anak dengan gangguan kecemasan membutuhkan kepastian dan jaminan dari orangtuanya bahwa ketika ia melakukan suatu hal, ia akan baik-baik saja. 

Seorang psikologi klinis di Anxiety and Mood Disorders Center, Child Mind Institute New York City, Dr. Janine Domingues mengatakan "Anak yang mengalami gangguan kecemasan akan sering meminta dan mencari jaminan serta kepastian dari orang tua mereka." Ketika anakmu mulai sering menggunakan kalimat tanya "bagaimana jika.." maka kamu harus memberikan perhatian lebih padanya.

2. Pola makan anak berubah, entah jadi semakin sedikit atau lebih banyak

Editorial Team

Editoriefa_pooh