ilustrasi awan (unsplash.com/engin akyurt)
Dilansir laman Center for Science Education, awan terbentuk dari uap air yang mengalami kondensasi di atmosfer. Proses ini dimulai ketika udara panas yang mengandung uap air naik ke atas.
Ketika udara tersebut mencapai lapisan yang lebih dingin di atmosfer, uap air mulai mengembun dan membentuk tetesan air mikroskopis. Tetesan-tetesan ini kemudian berkumpul dan membentuk awan.
Meskipun proses dasarnya sama, variasi bentuk awan terjadi karena perbedaan dalam kondisi atmosfer di berbagai lokasi dan ketinggian.
Misalnya, awan cumulus memiliki bentuk putih dan lembut seperti kapas, karena terbentuk di lapisan atmosfer yang relatif dangkal. Sementara itu, awan stratus lebih datar dan menutupi langit dengan lapisan tipis yang biasanya terbentuk di ketinggian yang lebih rendah.