ilustrasi ikan air tawar (unsplash.com/Orlando Santos)
Penggabungan beberapa jenis ikan dalam satu akuarium memerlukan pengetahuan tentang etologi, yaitu perilaku hewan dalam lingkungan tertentu. Spesies agresif bisa menyerang yang lebih pasif, terutama jika ukuran tubuhnya jauh berbeda atau jika terdapat tumpang tindih wilayah renang. Kombinasi seperti ini menimbulkan persaingan sumber daya, yang berujung pada stres kronis.
Tidak semua ikan dapat hidup berdampingan karena perbedaan ritme aktif (diurnal vs. nokturnal), preferensi suhu, dan kebutuhan ruang. Kegagalan mempertimbangkan hal-hal tersebut sering kali berujung pada luka fisik, sirip robek, atau bahkan kematian. Kompatibilitas antarspesies bukan ditentukan oleh penampilan, tetapi oleh parameter fisiologis dan etologis yang konsisten.
Perawatan ikan air tawar memerlukan pendekatan berbasis sains yang mempertimbangkan biologi ikan, dinamika kimia air, dan prinsip ekologi sistem tertutup. Kesalahan umum saat pelihara ikan air tawar sering kali terjadi bukan karena kurang niat, tetapi karena kurang pemahaman tentang kebutuhan dasar organisme air. Melalui pendekatan yang tepat, praktik pemeliharaan bisa jauh lebih efektif dan mendukung kesejahteraan ikan dalam jangka panjang.
Referensi:
"15 Common Fish Tank Problems and How to Avoid Them". Aqueon. Diakses pada Juni 2025.
"5 Deadly Aquarium Mistakes and How to Fix Them". Quebec Cichlides. Diakses pada Juni 2025.
"Top 10 Mistakes Fish Owners Make". PetMD. Diakses pada Juni 2025.
"Practical Tips for a Healthy Aquarium". Aqueon. Diakses pada Juni 2025.
"How to Maintain a Freshwater Aquarium". Freshwater Systems. Diakses pada Juni 2025.