Dengan berakhirnya misi Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) beberapa dekade berikutnya, badan-badan antariksa terbesar di dunia sekarang telah memandang jauh ke depan tentang kelayakan sebuah pemukiman di Bulan yang dapat beroperasi secara mandiri. Rencana pemukiman mandiri di Bulan terus berkembang dengan sangat cepat, dengan kemungkinan 1.000 orang koloni terbentuk pada tahun 2050.
Memimpin dalam terwujudnya ambisi tersebut adalah NASA, yang telah menyatakan bahwa badan antariksa Amerika Serikat tersebut siap mengalihkan fokus perhatiannya dari Mars, untuk kembali ke Bulan, kapan pun saja pemerintahan saat ini memberi tanda “berangkat” untuk peluncuran logistik. Perubahan kebijakan di bidang antariksa nasional memerintahkan program terpadu dipimpin oleh NASA dengan mitra dari sektor swasta untuk kembalinya manusia ke Bulan, diikuti oleh misi ke Mars dan seterusnya.
Tak mau ketinggalan, ESA (Badan Antariksa Eropa) bekerja sama dengan CNSA (Badan Antariksa China), telah mengungkapkan rencana besar untuk melangkah lebih jauh dari sekedar perencanaan, dan beralih pada konsep garis waktu konstruksi pemukiman di Bulan.
Ditargetkan manusia pertama yang tinggal secara permanen di Bulan adalah kelompok beranggotakan 6 hingga 10 orang perintis pada tahun 2030. Satu dekade kemudian, jumlahnya bisa meningkat sepuluh kali lipat, dengan segala kebutuhan dan peralatan rumah tangga diproduksi menggunakan printer 3D di lokasi, dan fasilitas yang tepat dibangun untuk suplai makanan. Pada tahun 2050, keluarga-keluarga koloni pertama bisa mulai melipatgandakan jumlah penduduk, dengan 10 kali lipat kenaikan populasi menjadi sekitar 1.000 orang.
Berikut ini adalah beberapa hal terpenting yang telah dilakukan untuk mewujudkan target sebanyak 1.000 orang koloni pada tahun 2050, dilansir dari berbagai sumber.