Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Produk hand body buatan mahasiswa UB yang diklaim bisa menggantikan fungsi hand sanitizer. Dok/Humas UB
Produk hand body buatan mahasiswa UB yang diklaim bisa menggantikan fungsi hand sanitizer. Dok/Humas UB

Malang, IDN Times - Lima mahasiswa Fakultas Ilmu Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (FPIK UB) membuat inovasi body Lotion berbahan daun kelor yang diklaim mampu mencegah COVID-19. Kelima mahasiswa tersebut adalah Indri Dwi Fitria, Rani Elvira, Jamiilah Zahrotul Jannah, Kevin, dan Alfain Homis Fadil. 

1. Bisa kurangi ketergantungan pada hand sanitizer

Lima mahasiswa pembuat hand body lotion berbahan daun kelor. Dok/Humas UB

Mereka terinspirasi membuat body lotion tersebut lantaran maraknya penggunaan handsanitizer yang justru menyebabkan dehidrasi pada kulit sehingga menjadi kering. Untuk itu mereka mencoba inovasi baru dengan menciptakan body lotion berbahan daun kelor. Terlebih selama ini body lotion masih menjadi solusi bagi kebanyakan orang karena memiliki manfaat untuk melembabkan dan menutrisi kulit. Namun, penggunaan bahan sintetis seperti butylated hydroxytoluene (BHT) dan paraben pada body lotion memiliki efek negatif dalam pemakaian jangka panjang dan terbukti dapat beracun serta bersifat karsinogenik.

2. Kombinasikan dengan kolagen ikan patin

ilustrasi flu (IDN Times/Arief Rahmat)

Untuk mengatasi permasalah tersebut, kelima mahasiswa tersebut membuat lotion tubuh dengan memanfaatkan kandungan flavonoid dalam daun kelor dan kolagen kulit Ikan Patin bernama MORISTIN atau MORInga oleifera dan kulit ikan paTIN. Kedua kandungan tersebut memiliki manfaat yang cukup baik untuk melindungi kulit tubuh agar tetap segar.

"Kandungan Daun Kelor seperti apilin, epicatechin dan hesperetin yang memiliki afinitas yang baik terhadap sisi aktif ACE2 (Angiotensin Converting Enzyme 2). Sehingga dapat menghambat proses interaksi SARS-Cov-2. Selain itu, kolagen dari kulit ikan patin dapat dimanfaatkan untuk mencegah penuaan dini, mencegah keriput, melembabkan kulit dan menambah elastisitas kulit," urai Indri Dwi Fitria, Jumat (23/7/2021). 

3. Klaim sebagai produk perawatan yang sehat

Produk hand body buatan mahasiswa UB yang diklaim bisa menggantikan fungsi hand sanitizer. Dok/Humas UB

Tak hanya itu saja, Indri menambahkan bahwa MORISTIN merupakan produk perawatan kulit yang aman, sehat dan memberikan perlindungan yang lebih baik pada kulit. Selain itu, kandungan dari hand body tersebut tak menimbulkan efek samping meskipun digunakan secara rutin. Bahkan manfaat dari hand body tersebht mampu membuat kulit tetap lembab dan sehat, serta melindungi dari sinar UV termasuk juga ancaman bakteri dan virus.

"MORISTIN hadir dalam tiga varian diantaranya Orange Fresh, Choco Melt, dan Vanilla Sweet. Masing-masing dikemas dalam dua ukuran yaitu 250 ml dengan harga Rp. 50.000 per botol dan 60 ml dengan harga Rp. 15.000 per botol," jelasnya. 

4. Sudah dipasarkan melalui beberapa platform

Lima mahasiswa pembuat hand body lotion berbahan daun kelor. Dok/Humas UB

Saat ini, produk MORISTIN sudah dipasarkan melalui sejumlah di online store. Selain platform online store, mereka juga memanfaatkan media sosial untuk menjual produknya. Indri produk tersebur bisa memberi alternatif lain bagi masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada hand sanitizer.

"Harapan kami masyarakat tertarik dengan produk ini. Tentu protokol kesehatan tetap menjadi poin utama. Tetapi paling tidak dengan produk kami, masyarakat tak perlu khawatir akan efek samping dari penggunaan produk body lotion secara rutin," pungksnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team