Mengapa harus bersusah payah meluncurkan roket ke orbit Bumi, kalau kita dapat secara mudah mencapainya menggunakan lift?
Pertanyaan ini adalah titik fokus dalam sebuah novel fiksi ilmiah yang ditulis oleh Arthur C. Clarke pada tahun 1979 dengan judul “The Fountains of Paradise”. Sejak saat itu, konsep tentang lift luar angkasa ini telah menjadi rujukan, baik dalam kisah fiksi ilmiah, maupun konsep eksplorasi antariksa di masa depan.
Pada dasarnya, sebuah lift luar angkasa akan terdiri dari seutas kabel yang ditarik dari permukaan Bumi (Earth Port), memanjang sekitar 35.000 km ke orbit geosynchronous, sebuah titik akhir yang akan bergerak selaras dengan rotasi Bumi dan tetap berada di atas titik Earth Port sepanjang waktu.
Dibandingkan roket, lift luar angkasa akan membuat perjalanan ke luar angkasa menjadi lebih mudah dan murah, untuk memuat kargo logistik dan mengantarkan orang.
Tapi, memang harus dibuat terlebih dahulu. Dan, untuk dapat terwujud harus diuji coba.