karakter kartun SpongeBob SquarePants (dok. Nickelodeon/SpongeBob SquarePants) .
Di balik karakter-karakter ceria, seperti SpongeBob, Patrick, atau Mr. Krabs, terdapat simbol-simbol kritik terhadap sistem sosial dan dampak kerusakan lingkungan. Bikini Bottom digambarkan sebagai kota kecil yang hidup di bawah laut dengan dinamika masyarakat yang kompleks, mulai dari ketimpangan ekonomi hingga isu lingkungan. Banyak pihak meyakini bahwa latar ini bukan sekadar setting biasa, melainkan cara Hillenburg menyampaikan keresahannya terhadap dampak destruktif yang pernah dialami laut sebenarnya di tempat nyata.
Kemunculan karakter-karakter aneh dan kejadian-kejadian absurd dalam serial ini justru dianggap sebagai representasi dunia yang terkontaminasi. Perubahan sifat lingkungan dan tingkah laku penduduk Bikini Bottom bisa saja mencerminkan kehidupan laut yang terkena dampak nuklir secara biologis. Hal tersebut menambah kedalaman pada serial ini yang terlihat ceria di permukaan, tetapi memiliki muatan kritis yang kuat bagi penontonnya. Hillenburg berhasil menggabungkan dunia animasi dan sains serta menyisipkan sejarah yang nyaris terlupakan lewat medium yang mudah dijangkau oleh anak-anak hingga orang dewasa.
Mengungkap di mana lokasi asli Bikini Bottom dan sejarahnya membawa kita pada kenyataan pahit di balik tawa yang selama ini disuguhkan dalam serial SpongeBob SquarePants. Dari tempat uji coba nuklir di Bikini Atoll hingga masyarakat yang kehilangan tanah kelahirannya, kisah ini menjadi pengingat bahwa setiap tempat punya cerita yang lebih dari sekadar tampilan luar. Hillenburg berhasil mengubah tragedi menjadi pesan tersembunyi dalam karya yang dikemas jenaka, tetapi bermakna.
Referensi:
"Researchers drawn to Bikini Atoll's nuclear turtles — and SpongeBob". ABC News. Diakses pada Mei 2025.
"Bikini Atoll". Britannica. Diakses pada Mei 2025.