Ilustrasi Astronot (pexels.com/id-id/@pixabay)
Kita yang berada di Bumi terlindung dari radiasi matahari yang berbahaya karena atmosfer bumi yang dinamis. Namun tidak dengan mereka yang berada di Stasiun Luar Angkasa (ISS).
Untuk membantu mencegah radiasi tersebut, astronot Badan Penerbangan dan Antariksa (NASA) menggunakan pakaian antariksa berwarna putih. Warna ini akan memantulkan sebagian besar radiasi luar angkasa dari astronot dan kembali ke luar angkasa. Metode ini diyakini akan melindungi mereka dari kanker dan sengatan Matahari yang intens.
Astronot terkadang memakai warna lain saat berada di luar angkasa, seperti biru saat berada di ISS dan oranye saat berlabuh atau turun dari laboratorium yang mengorbit Bumi itu.
Alasannya karena kala itu mereka terlindungi dari radiasi luar angkasa oleh pesawat ruang angkasa itu sendiri. Pakaian antariksa berwarna oranye juga akan membuat astronot lebih mudah dikenali oleh kru ketika mereka tiba di Bumi.
NASA awalnya menggunakan pakaian antariksa berwarna perak saat meluncurkan proyek Merkurius. Namun, tidak satupun astronot pernah meninggalkan kendaraan luar angkasa mereka.
Belakangan, diketahui bahwa warna putih memantulkan radiasi ruang angkasa lebih baik daripada perak, sehingga agensi yang berbasis di Amerika Serikat itu mengadopsi warna pakaian antariksa putih sebagai standar saat para astronot mulai menjelajahi ruang hampa.