gambar mikroskopo dari "fosil" pernah dikira sisa makhluk hidup di Mars (dok. NASA)
Ketika kita membicarakan tentang makhluk hidup di luar Bumi, ada dua macam makhluk hidup yang dimaksud. Pertama, adalah peradaban cerdas layaknya manusia. Makhluk hidup di sini sudah bisa menggunakan teknologi dan mengeksploitasi sumber energi yang tersedia. Kedua adalah organisme sederhana seperti bakteri atau organisme bersel tunggal.
Dulu, pernah ada dugaan adanya alien Mars (biasa disebut Martian) yang membangun kanal raksasa di sana dan menyatakan perang dengan Bumi. Namun semua itu dibantah seiring teleskop optik dan satelit Mars yang dapat menangkap gambar di permukaan planet tersebut secara lebih jelas.
Pertanyaan yang tersisa adalah apakah ada organisme sederhana bersel tunggal yang tinggal di sela-sela batuan Mars. Semua robot khususnya rover yang dibawa ke Mars memiliki misi menjawab pertanyaan ini. Masing-masing dari mereka pun dilengkapi instrumen canggih untuk mengecek keberadaan bakteri.
Namun setelah dekade pengeksplorasian ini membawa peneliti ke kesimpulan yang 50:50. Peneliti masih belum cukup bukti untuk memastikan bahwa ada kehidupan di tanah tandus Mars, tapi juga masih kekurangan bukti untuk memastikan di sana tidak ada kehidupan. Dalam sains memang dibutuhkan bukti untuk membuktikan kedua hipotesis tersebut. Ketiadaan bukti bukan berarti tidak ada.
Pada akhirnya, upaya pencarian ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan ketimbang menjawab pertanyaan yang sudah ada. Dekade lamanya, bahkan berabad lamanya, keberadaan alien tetap menjadi pertanyaan terbesar yang manusia punya, entah di Mars, planet lain, bahkan galaksi lain.