Ilustrasi bulan (Luciano Pinheiro/Paxels.com)
Starship milik SpaceX adalah modul bulan yang akan mengantarkan pendarat bulan, tapi belum beroperasi. Beberapa tes pertama berakhir dengan ledakan, mengartikan bahwa kendaraan luar angkasa ini gagal mendemonstrasikan pendaratan vertikal yang aman di tanah. Jika hal tersebut tidak dapat didemonstrasikan secara konsisten, NASA tidak dapat menyetujuinya untuk digunakan.
Uji coba penting lainnya yang telah direncanakan untuk Starship pada 2025 adalah pengisian bahan bakar di luar angkasa. Starship yang mendarat di Bulan akan tetap berada di sekitar Bulan, sehingga perlu mengisi bahan bakar di sana. Pengujian bertujuan untuk menunjukkan bahwa pendekatan ini juga aman.
"Transfer propelan kriogenik berskala besar dari kapal luar angkasa ke kapal luar angkasa merupakan kemampuan penting yang diperlukan untuk misi sistem pendaratan manusia di kapal luar angkasa untuk Artemis III dan Artemis IV," kata juru bicara NASA.
Menurutnya, uji transfer propelan adalah bagian dari serangkaian tes, bersama dengan tinjauan desain terperinci yang akan memberikan data dan bukti kepada NASA untuk mengesahkan pendarat.
Setelah demonstrasi transfer propelan, agensi Amerika Serikat itu akan meninjau hasil tes dan mengesahkan sistem pendarat sebelum misi berawak untuk memastikan keselamatan astronot dan keberhasilan misi.
Banyak yang berspekulasi bahwa Artemis III mungkin akan ditunda lebih lama lagi. Beberapa bulan lalu, sebuah analisis yang diterbitkan oleh Kantor Akuntabilitas Pemerintah menunjukkan bahwa misi pendaratan di Bulan mungkin akan ditunda hingga 2028, sangat dekat dengan peringatan 60 tahun pendaratan di Bulan yang pertama.