Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
unsplash.com/Thought Catalog

Meluangkan waktu di pagi hari untuk memilah-milah baju kerja adalah rutinitas yang biasa kita lakukan. Namun tampaknya aktivitas itu sudah terhapuskan dari to-do-list semenjak perusahaan memberlakukan work from home (WFH) akibat pandemi COVID-19

Alhasil, kita bisa memakai pakaian apa pun untuk bekerja dari rumah. Entah itu piyama, celana pendek, atau bahkan kaos rumah yang sudah usang. Memang inilah salah satu keunggulan WFH dibandingkan dengan kerja di kantor. Kita bisa lebih bebas dan nyaman. 

Namun apakah kamu sadar bahwa sebenarnya baju bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong produktivitas kita? Ini terjadi karena apa yang kita pakai dapat memengaruhi mood dan perilaku. Sebelum itu, kita harus mengetahui bagaimana pengaruh baju terhadap psikologis kita.

1. Sains berkata bahwa pakaian memengaruhi sisi psikologis kita

pexels.com/cottonbro

Mengutip Brain Fodder, baju yang kita pakai ternyata bisa berdampak pada perilaku, tindakan, kepribadian, mood, kepercayaan diri, dan cara interaksi kita dengan orang lain. Hal ini disebut sebagai Enclothed Cognition

Bagaimana bisa seperti itu? Sadar atau tidak, pikiran kita melabeli setiap baju yang kita miliki. Ada baju “senang”, baju “sedih”, baju “produktif”, baju “malas”, dan lain sebagainya. Semua itu bergantung pada makna simbolis apa yang melekat atau terkesan dari baju tersebut.

2. Baju mengisyaratkan dan memengaruhi mood kita

Editorial Team

Tonton lebih seru di