Bisakah Manusia Dibekukan lalu Dihidupkan Lagi? Ini 8 Fakta Cryonics!

Tubuhnya yang kaku terbujur tegak di dalam tangki logam. Dingin, sendiri, diselimuti oleh bahan kimia. Sudah lebih dari 50 tahun ia berada di sana. Menggantungkan harapan untuk menjemput keabadian.
Ialah Dr. James Hiram Bedford, seorang profesor psikologi di University of California-Berkeley. Di tahun 1967, lelaki tersebut meninggal karena kanker ginjal yang dideritanya. Namun proses kematian Bedford sungguh tak biasa. Tubuhnya yang baru saja mengembuskan napas terakhir dijemput dengan cepat untuk dibekukan.
Bedford adalah orang pertama di dunia yang menjalani cryonics, istilah yang digunakan untuk merujuk metode pembekuan manusia. Harapannya, setelah dibekukan, dirinya bisa dihidupkan kembali suatu hari nanti.
Meski terdengar mustahil, nyatanya studi ilmiah tentang cryonics telah dilakukan selama lebih dari 50 tahun. Menurut prediksi, sekitar tahun 2045 nanti pengetahuan dan teknologi cryonics sudah cukup lengkap untuk membangkitkan Bedford dan semua orang yang dibekukan di laboratorium.
Ingin tahu seperti apa proses pembekuan dan penghidupan kembali tersebut? Simak fakta-faktanya berikut ini!
1. Pembekuan manusia pertama kali digagas pada 1962
Pembekuan manusia bukanlah gagasan yang futuristik. Nyatanya, ini semua bermula di tahun 1962. Seorang ahli fisika Robert C. W. Ettinger dalam bukunya The Prospect of Immortality mengatakan bahwa manusia bisa membekukan dan mengawetkan dirinya hingga nanti “dibangkitkan” kembali ketika teknologi sudah cukup canggih.
Buku tersebut mengundang perhatian berbagai kalangan, termasuk para ilmuwan. Bahkan hingga tahun 1970, telah ada enam perusahaan yang menawarkan jasa cryonics. Salah satunya adalah Alcor, pihak yang menangani jasad Bedford.
Ettinger meninggal dunia pada 2011 lalu di usia 92 tahun. Setia pada kata-katanya, tubuh Ettinger pun menjalani cryonics dan masih berada di dalam tangki hingga saat ini.