ilustrasi laki-laki tersenyum (pexels.com/rembolle)
Dalam hal menanggapi pujian, menjaga agar tetap sederhana sering kali merupakan pendekatan terbaik. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology menemukan bahwa cara yang paling efektif untuk menanggapi pujian adalah dengan ucapan "terima kasih" yang sederhana dan senyuman yang tulus.
Tanggapan ini adalah bentuk mengakui pujian sekaligus menyampaikan apresiasi dan kehangatan, yang dapat membantu memperkuat ikatan sosial. Hal ini juga menghindari potensi "jebakan kepribadian" untuk meremehkan atau merendahkan, yang dapat mengirimkan pesan bahwa kita kurang percaya diri atau kurang menghargai diri sendiri.
Selain itu, mengucapkan "terima kasih" dapat membantu memperkuat perasaan positif tentang diri kita sendiri dan pencapaian kita. Dengan mengakui kerja keras kita dan menerima pujian dengan lapang dada, kita dapat meningkatkan harga diri kita dan menciptakan hubungan yang positif dengan orang-orang di sekitar kita.
Tentu saja, mengucapkan "terima kasih" mungkin tidak datang secara alami kepada semua orang. Bagi mereka yang kesulitan menerima pujian, mungkin akan sangat membantu untuk berlatih dalam situasi yang tidak terlalu berisiko, seperti dengan teman atau anggota keluarga. Seiring berjalannya waktu, akan lebih mudah untuk menerima pujian dengan lapang dada dan percaya diri.
Menerima pujian bisa jadi merupakan hal yang menantang, namun penting untuk mengenali dampak dari reaksi kita dan berusaha mengatasinya. Dengan memahami ilmu pengetahuan di balik respons kita dan mempraktikkan belas kasihan diri, kita bisa belajar menerima pujian dengan lapang dada dan percaya diri.
Jadi, lain kali ketika seseorang memujimu, ingatlah untuk memberikan senyuman yang tulus dan ucapan "terima kasih" yang sederhana. Kamu layak mendapatkannya!