Kenapa Merespons Pujian Terasa Susah? Ini Penjelasan Ilmiahnya!

Pernahkah kamu merasa gagap, tersipu malu, atau bahkan mengalihkan pujian? Kamu tidak sendirian. Banyak dari kita yang kesulitan menerima pujian dan susah menanggapi pujian dengan ramah. Namun, mengapa hal itu begitu sulit?
"Kamu cantik/ganteng banget, ya! Kamu pintar banget, ya!"
Sulitnya merespons pujian tidak sesederhana karena kurang percaya diri. Ada berbagai faktor yang memengaruhi dan itu bisa dijelaskan secara ilmiah. Kalau kamu orang yang merasa kesulitan merespons pujian, atau ingin tahu cara yang tepat dalam meresponsnya, baca tulisan ini sampai selesai, ya!
1. Pengaruh mekanisme bertahan hidup manusia sejak dari masa lalu
Otak kita sudah terprogram untuk lebih tanggap terhadap umpan balik negatif dan potensi ancaman, berkat evolusi kita di masa lalu. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2022, otak kita lebih siap untuk memprioritaskan informasi negatif sebagai mekanisme bertahan hidup.
Ini berarti bahwa kita lebih cenderung fokus pada kritik dan mengabaikan pujian, yang dapat menyulitkan kita untuk menanggapi pujian dengan rasa tenang. Bukan berarti kita tidak mau menerima pujian; hanya saja otak kita terprogram untuk memprioritaskan informasi negatif daripada informasi positif.
Jangan khawatir, kamu tidak sendirian. Penelitian yang sama menemukan bahwa bahkan orang dengan harga diri yang tinggi pun kesulitan menerima pujian karena kecenderungan dampak evolusi ini. Jadi, ini bukanlah kelemahan pribadimu; ini hanya cara otak kita terhubung sebagai manusia.
Memahami aspek evolusi psikologi kita ini dapat membantu kita untuk lebih memperhatikan reaksi kita terhadap pujian. Alih-alih langsung menolak atau meremehkan pujian, kita bisa meluangkan waktu sejenak untuk mengenali dampak dari evolusi kita terhadap respons kita. Sebagai catatan, evolusi tak melulu soal manusia yang berkembang dari primata, ya. Di sini berbicara soal evolusi manusia sesuai perkembangan zamannya.