Romoe Vitelli Ph.D dalam artikelnya yang ditulis di Psychology Today, menyebutkan bahwa sifat pemalu bisa mengarahkan seseorang pada social anxiety. Bila semakin parah justru akan membuatnya depresi.
Didorong oleh rasa takut akan penolakan, seorang pemalu cenderung menarik diri dari lingkungan sosial yang ramai atau enggan bergumul di sana. Menurut Vitelli, meski bisa saja sifat ini tidak menunjukkan diagnosis social phobia, sifat pemalu punya efek kuat untuk membuat seseorang menjadi depresi karena perasaan terisolasi.
Berbeda dengan introvert. Mereka cenderung menarik diri dari lingkungan sosial semata untuk mengumpulkan energi. Alih-alih merasa takut, introvert tetap mampu bersosialisasi dengan baik. Seorang pemalu seringkali juga merupakan seorang introvert. Tapi tak berarti seorang ekstrovert tidak akan pernah jadi pemalu.
Itulah beberapa pandangan para ahli mengenai perbedaan introvert dan pemalu. Kedua sifat ini masih terus dikaji sehingga poin-poin di atas tidaklah mutlak. Yang jelas, menurut para psikolog sifat pemalu itu bisa diubah. Tentu hal itu akan tercipta dengan motivasi dari dalam diri dan latihan yang keras.
Mulai sekarang, jangan salah artikan soal introvert dan pemalu lagi, ya!