Gak seperti namanya, flu Spanyol ternyata bukan berasal dari Spanyol, lho. National Geographic mengatakan bahwa kasus pertama tercatat di Camp Funston, Kansas, sebuah pangkalan Angkatan Darat AS yang merupakan bagian dari mobilisasi militer untuk Perang Dunia I. Seorang prajurit dibawa ke rumah sakit pada 4 Maret 1918, dan 18 bulan kemudian lebih dari sepertiga penduduk dunia terinfeksi, dan sebanyak 100 juta orang meninggal.
Jumlah kematian sangat bervariasi, tetapi jumlah orang yang meninggal dalam 18 bulan itu sebanding dengan jumlah yang meninggal di kedua Perang Dunia. Virus itu menyebar dari negara-negara berpenduduk padat seperti India hingga pulau-pulau terpencil. Tersebar luas karena pergerakan pasukan di seluruh dunia. Virus tersebut akan membuat penderitanya mengalami demam, sesak napas, dan kulit membiru karena kekurangan oksigen, yang menyebabkan terjadinya mimisan hebat dan fatalnya menyebabkan kematian.
Dikutip dari Time, penelitian terbaru menunjukkan bahwa virus menstimulasi sistem kekebalan tubuh seseorang. Yang paling rentan adalah orang dewasa antara 20 dan 40 tahun, dan mengakibatkan banyaknya korban jiwa.