Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Cowok dan cewek itu gak mungkin bisa bersahabat tanpa melibatkan asmara.

Mungkin kamu sering mendengar atau bahkan mengucapkan kalimat ini sebelumnya. Persahabatan berbeda gender ini telah menimbulkan spekulasi sejak bertahun-tahun atau bahkan berabad-abad lalu.

Memang tak sedikit yang setuju dengan statement di atas. Tapi tak sedikit pula yang berusaha menyangkal dengan mengatakan, bahwa persahabatan beda gender itu bisa dilakukan tanpa melibatkan perasaan.

Buat kamu yang berusaha menyangkal pendapat ini, yakin gak sih kalau kamu dan sahabatmu memang benar-benar murni menjalin persahabatan tanpa romansa sedikitpun? Jangan-jangan, selama ini satu dari kalian pernah atau bahkan sedang menahan perasaan diam-diam. Hal semacam ini sering terjadi, jika kalian sedang bersahabat dengan seseorang yang berbeda gender.

Perdebatan-perdebatan mengenai statement di atas, pada akhirnya mendorong para Ahli Psikolog dan Gender untuk menjadikannya objek penelitian. Hal ini bahkan memicu seorang penyair asal Irlandia bernama Oscar Wilde mengemukakan pendapatnya.

Antara perempuan dan pria tidak mungkin terjalin hubungan persahabatan. Yang ada hanya nafsu, benci, saling memuja, cinta tapi tidak untuk persahabatan.

Tak hanya itu, di sebuah film terkenal yang berjudul When Harry Met Sally tahun 1989 pun mengungkapkan:

Men and women can't be friends because the sex part always gets in the way.

Lalu, apa sebenarnya yang terjadi ketika cowok dan cewek bersahabat? Menurut pakar, yang dilansir dari Livescience.com, berikut ini penjelasannya.

1. April Bleske-Rechek, seorang peneliti tentang hubungan lelaki dan perempuan menyetujui pendapat ini

Default Image IDN

April Bleske-Rechek adalah seorang Ahli Psikolog di University of Wisconsin-Eau Claire. Penelitian yang dilakukannya selama beberapa tahun terakhir membawanya pada sebuah kesimpulan: persahabatan antara perempuan dan lelaki sulit dilakukan karena pemikiran keduanya yang berbeda.

Kebanyakan lelaki cenderung memandang perempuan dari sisi seksualnya. Karena itulah, sikap nyaman dan aman yang didapat seorang perempuan dari sahabat lelakinya justru dianggap sebagai sinyal ketertarikan oleh lelaki

Namun, April juga tidak menampik jika persahabatan keduanya masih bisa dilakukan. Asalkan, keduanya sama-sama jujur dan terbuka tentang tujuan hubungan keduanya.

1. Profesor Robin Dunbar dari Oxford University turut melakukan penelitian

Default Image IDN

Profesor Robin Dunbar berpendapat, perempuan bisa saja memiliki sahabat lelaki cowok. Yang membuatnya merasa nyaman dan benar-benar dianggapnya sebagai saudara laki-laki. Sedangkan seorang laki-laki cenderung lebih sulit.

Karena walaupun awalnya memang murni bersahabat, tapi lelaki tidak akan menolak jika diberi kesempatan untuk mengembangkan perasaannya.

Karena itu, menurut Profesor Robin letak kesulitan persahabatan antara lelaki dan perempuan berada di pihak pria. Yang cenderung sulit mengendalikan perasaannya dan ujung-ujungnya berubah jadi suka.

3. Aplikasi sosial media MeetMe pun tak ingin ketinggalan dalam penelitian ini

Default Image IDN

Selain para ahli psikolog, aplikasi MeetMe pun turut meramaikan penelitian ini dengan melakukan survei pada 6500 responden. Dan hasilnya, lebih dari 50% responden mengaku pernah berfantasi secara seksual dengan sahabat beda gendernya.

Dan pada polling yang dilakukan, diketahui sebanyak 4 dari 10 responden pernah berkencan dengan sahabat beda gendernya. Dan 2 dari 3, mengaku akan melakukannya jika mereka memiliki kesempatan.

4. Berbeda dengan yang lain, Sandra Faulkner justru menyatakan ketidaksetujuannya tentang ungkapan ini

Default Image IDN

Profesor Gender dan Seksualitas Sandra Faulkner menyatakan, statement ini hanya omong kosong. Ini karena masyarakat umumnya berpegang pada "Heteronormative Script". Di mana masyarakat memandang permepuan dan lelaki yang terlihat bersama pasti terlibat hubungan asmara.

Menurutnya, tidak semua orang menganut skrip ini. Dan adanya romansa yang terjadi, karena asumsi berbagai pihak yang membuat persahabatan perempuan dan lelaki menjadi mustahil untuk dilakukan. Padahal hal-hal semacam ini hanya ilusi dari asumsi dan pola pikir masyarakat.

Menurut beberapa ahli yang tak disebutkan, kegagalan dalam menjalin hubungan persahabatan antara laki-laki dan perempuan karena perbedaan cara berpikir. Di mana, lelaki bersahabat dengan perempuan karena adanya unsur ketertarikan. Sedangkan perempuan karena kenyamanan.

Dan perbedaan cara berpikir ini jugalah, yang menyebabkan kesalahpahaman para lelaki dalam menanggapi sikap manja dan baiknya seorang perempuan. Meski penelitian ini telah dibukukan, namun perdebatan mengenai bisa atau tidaknya persahabatan beda gender dilakukan, tetap menjadi kontroversi.

Tergantung dari kamu, nih. Bisa gak kalian mengendalikan emosi masing-masing?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team