Polusi Udara Bunuh Lebih Banyak Orang daripada Rokok, Gimana Jakarta?

Jakarta, IDN Times - Polusi udara adalah pembunuh makhluk hidup dan lingkungan yang diam-diam dan perlahan. Sekali-sekali asbut (atau pencemaran udara berat, kata adaptasi dari Bahasa Inggris, serupa dengan asap) membakar tenggorokan kita dan mata, tapi juga sering masuk ke dalam tubuh. Napas dalam membawa gas dan partikel kecil ke paru-paru dan dari situ mereka masuk ke aliran darah, kemudian merusak sistem kardiovaskular, sirkulasi, dan pernapasan.
Polusi udara juga punya hubungan ke asma, penyakit paru-paru dan jantung, cacat lahir, dan banyak hasil kesehatan negatif lainnya. Penelitian baru, diterbitkan di Jurnal Jantung Eropa, menemukan bahwa polusi udara juga membunuh dua kali lebih banyak orang dari yang diperkirakan sebelumnya — bahkan melampaui kematian yang berhubungan dengan merokok.
Baru-baru ini, polusi udara di Jakarta menjadi ramai diperbincangkan netizen. Bagaimana tidak, menurut situs Real Time Air Quality Index (AQI), kadar AQI Jakarta berada di angka 159. Data ini terakhir dikutip pada Rabu (26/9) pukul 18.00 WIB. Sesuai indikator, kadar AQI ini tergolong tidak sehat. Kadar AQI dengan jumlah 159 ini utamanya berada di wilayah Jakarta bagian Selatan.Padahal, kadar AQI yang ideal berkisar antara 0-50, lho!
Lantas, kenapa polusi lebih membunuh manusia daripada merokok? Seberapa besar risiko kesehatan lingkungan Kota Jakarta sebagai kota berpolusi nomor satu di dunia? Simak ulasannya di sini!
1. Menurut penelitian baru, polisi udara membunuh lebih banyak orang dari merokok
Peneliti di Jerman dan Siprus memperkirakan bahwa polusi udara menyebabkan 8.8 juta kematian di tahun 2015, lebih dari perkiraan 4.5 juta. Sementara, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa merokok membunuh sekitar 7 juta orang per tahun secara global.
Penelitian baru mengombinasi tiga set data: paparan polusi udara, kepadatan populasi dan usia, dan dampak kesehatan dari udara beracun. Ini menghitung jumlah kematian prematur yang jauh lebih tinggi karena data yang lebih baik tentang dampak luas polusi udara sekarang tersedia.
Perkiraan kematian dini bervariasi secara signifikan antar negara. Di Jerman, ada 154 kematian dini per 100 ribu orang, dengan rata-rata pengurangan 2,4 tahun dalam harapan hidup. Di Inggris, ada 98 kematian per 100 ribu orang dan pengurangan harapan hidup 1,5 tahun. Kata Lelieveld, angka lebih rendah di Inggris mungkin karena angin Atlantik membantu membubarkan polusi.
Di Eropa, polusi udara menyebabkan sekitar 790 ribu kematian, dan antara 40 dan 80 persen di antaranya berasal dari penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Sebagian dari penyakit tidak menular lainnya juga dihitung untuk kematian akibat penyakit kardiovaskular, dengan batas atas 32 persen.