Meski manusia dan anjing memiliki keterkaitan genetik dalam perilaku emosional, cara keduanya mengalami emosi tetap berbeda. Emosi manusia banyak dipengaruhi oleh proses berpikir yang kompleks, namun hal itu tidak mengurangi pentingnya kondisi emosional pada anjing yang juga mencerminkan kesehatan mental dan potensi penderitaan.
Enoch Alex, penulis utama studi ini, menegaskan bahwa genetika mengatur perilaku sehingga beberapa anjing secara alami lebih rentan merasa stres. Bila diperparah oleh pengalaman hidup, perilaku tersebut kerap disalahartikan sebagai kenakalan, padahal sebenarnya merupakan tanda distress.
Hubungan manusia dan anjing ternyata tidak hanya terjalin lewat kedekatan emosional, tetapi juga melalui akar genetik yang sama dalam membentuk perilaku dan kesehatan mental. Temuan ini membuka perspektif baru bahwa memahami emosi anjing berarti juga memahami sebagian dari diri kita sendiri.
Referensi
Alex, Enoch, Paul Gennotte, Anna Morros Nuevo, Yunzhu Yu, Benjamin Keep, Megan Sullivan, Daniel Mills, Varun Warrier, and Eleanor Raffan. “GWAS for Behavioral Traits in Golden Retrievers Identifies Genes Implicated in Human Temperament, Mental Health, and Cognition.” Proceedings of the National Academy of Sciences 122, no. 48 (November 24, 2025).
"Golden retriever and human behaviour may be linked by the same genes – new research". Diakses pada Desember 2025. The Conversation.