Wajib Tahu, Ini 10 Teknologi dan Inovasi di Bidang Militer Tahun 2024

Intinya sih...
- Kehadiran AI semakin meningkat, mempengaruhi sektor militer dan pertahanan.
- Teknologi IoT, bioteknologi, dan nanoteknologi hadir dalam industri pertahanan.
- Perkembangan teknologi wearable, robotika, dan IoT memperkuat keamanan militer.
Dunia semakin berkembang seiring semakin majunya inovasi dan teknologi. Di tahun 2024 ini, kita sudah melihat berbagai teknologi dan inovasi menarik yang mulai hadir menemani keseharian kita. Mulai dari semakin majunya kecerdasan buatan atau AI hingga kehadiran perangkat Internet of Things atau IoT yang makin marak digunakan oleh masyarakat luas.
Kemajuan di bidang teknologi dan inovasi tersebut juga terlihat di bidang militer. Dilansir dari StartUs Insight, berikut beberapa teknologi dan inovasi yang paling menarik dan berpengaruh di tahun 2024.
1. Kecerdasan buatan atau artificial intelligence
Kehadiran AI semakin booming sejak OpenAI memamerkan kemampuan ChatGPT di akhir 2023 lalu. Sejak itu, beberapa perusahaan teknologi dunia berlomba untuk mengembangkan teknologi AI mereka.
Kehadiran AI juga penting bagi sektor militer dan pertahanan. Penerapan AI telah meningkatkan kemampuan penalaran komputasional untuk misi intelijen, pengawasan, dan pengintaian. Kemajuan ini memperkuat sistem senjata otonom dan meningkatkan keamanan peralatan, yang berkontribusi pada pengurangan korban di kalangan militer.
2. Peralatan pertahanan tingkat lanjut
Menyikapi ancaman yang berkembang, alutsista yang lebih maju harus dihadirkan oleh setiap negara. Sejalan dengan tujuan emisi nol bersih, industri pertahanan telah mencatat kemajuan yang signifikan. Investasi tengah dilakukan pada elektrifikasi medan perang, termasuk penggunaan tenaga listrik dan bahan bakar hidrogen untuk kendaraan militer, mendukung transisi ke operasi yang lebih berkelanjutan. Tak hanya itu, kemajuan teknologi dan inovasi di 2024 juga hadir pada bidang bioteknologi dan nanoteknologi.
Teknologi wearable canggih yang terintegrasi dengan sensor biometrik juga sudah hadir seiring dengan semakin terintegrasinya perangkat IoT di bidang militer. Teknologi ini mengoptimalkan kesiapan tempur dan kesadaran situasional prajurit.
3. Military Robotics & Autonomous Systems (RAS)
Tujuan utama militer meliputi perlindungan kekuatan, peningkatan kesadaran situasional, pengurangan beban kerja tentara, dan memudahkan pergerakan di medan yang sulit. Integrasi teknologi Robotika dan Sistem Otonomi (RAS) memungkinkan militer untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. RAS berperan semakin vital dalam memastikan kebebasan manuver dan keberhasilan misi dengan risiko yang minim bagi para prajurit.
Drone, sebagai elemen dari sistem ini, meningkatkan kesadaran situasional dalam konteks perang. Robot multi-misi dan kendaraan militer otonom berkontribusi signifikan dalam pembersihan ranjau, misi pencarian dan penyelamatan, penanganan bahan peledak, serta dukungan logistik. Kerangka luar robotik juga telah terbukti dapat mengubah kondisi di lapangan.
4. Internet of Military Things (IoMT)
Penggunaan teknologi IoT dalam sektor pertahanan dapat membantu mengintegrasikan perangkat militer seperti kapal, pesawat, tank, drone, personel militer, dan pusat operasi ke dalam sebuah jaringan yang terpadu. Koneksi ini memperluas persepsi, pemahaman terhadap medan, kesadaran situasi, dan mempercepat waktu reaksi.
Perangkat sensor dan komputasi yang dipakai oleh tentara dan terintegrasi dalam perlengkapan mereka menghimpun data biometrik yang beragam dalam kerangka Internet of Military Things (IoMT). Data tersebut, yang bersifat statis dan dinamis, menyediakan wawasan penting. Implementasi jaringan sensor di zona kritis juga adalah aspek vital lainnya. Penyebaran ini memfasilitasi pemantauan lingkungan secara real-time, yang meningkatkan tindakan keamanan.
5. Teknologi pertahanan siber
Teknologi semakin maju dan salah satu kekhawatiran terbesar saat ini ada pada kerentanan terhadap serangan siber. Jika terkena serangan siber, dampaknya akan sangat fatal bagi militer. Mulai kehilangan informasi rahasia hingga kerusakan sistem bisa saja terjadi. Frekuensi dan keparahan serangan ini telah meningkat sepanjang tahun. Oleh karena itu teknologi keamanan yang preskriptif, yang menggabungkan keamanan siber, AI, dan otomatisasi jelas diperlukan guna mendeteksi ancaman potensial dan menetralisir serangan siber sebelum mempengaruhi kemampuan defensif.
Pengembangan kemampuan dalam perang siber, termasuk malware, ransomware, dan teknik phishing, harus diperhatikan. Strategi pertahanan telah diperkuat dengan integrasi firewall canggih dan sistem deteksi intrusi, yang berperan vital dalam melindungi data sensitif militer serta menjamin integritas dan keamanan operasi militer.
6. Teknologi imersif
Menciptakan pengalaman yang dapat disimulasikan dan fleksibel kini lebih mudah berkat teknologi imersif, khususnya dalam pelatihan penerbangan atau pertempuran. Kehadiran teknologi virtual reality (VR) sangat membantu mengembangkan lingkungan pelatihan sintetis atau synthetic training environments (STE). Lingkungan ini melengkapi pelatihan dan latihan misi tradisional, meningkatkan kesiapan pasukan dan unit mereka.
Augmented reality (AR) juga memberikan hal yang menarik di bidang militer. Teknologi ini memperkaya tentara di lapangan dengan kacamata atau headset AR yang dapat dipakai, menyajikan informasi pemetaan, indikator pergerakan, dan data penting lainnya. Ia dapat membantu meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan secara real-time bagi pasukan darat. Teknologi canggih ini juga mendukung perencanaan misi dengan menyediakan peta medan 3D dan simulasi lingkungan, yang membantu pemahaman menyeluruh terhadap area operasi.
7. Teknologi Additive Manufacturing
Teknologi additive manufacturing adalah teknologi yang digunakan untuk membangun objek tiga dimensi (3D). Kehadiran teknologi tersebut dapat memudahkan pembuatan komponen dan suku cadang dengan menggunakan bahan yang lebih sedikit dibandingkan dengan metode tradisional.
Teknologi ini tak hanya mampu menurunkan biaya produksi, tetapi juga membuka peluang untuk rekayasa desain yang inovatif. Selain itu ia juga memungkinkan penciptaan kombinasi material baru untuk baju besi, pakaian militer dengan pemanas otomatis, dan amunisi.
8. Big data dan kemampuan analitik
Dalam konteks peperangan yang dinamis, pentingnya informasi dan analisis terus meningkat. Melalui pemanfaatan analisis big data, militer dapat menggali wawasan dari berbagai sumber data untuk memperoleh keunggulan strategis. Penerapan komputasi kuantum dalam kriptanalisis dan simulasi mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih baik.
Interpretasi data yang efektif dari Internet of Military Things (IoMT) merupakan salah satu keuntungan dari analitik. Analisis prediktif tidak hanya berfungsi untuk mencegah ancaman, tetapi juga meningkatkan keamanan dan efisiensi dalam melaksanakan tugas-tugas yang berisiko. Antisipasi terhadap ancaman potensial dan perencanaan tindakan preventif merupakan aplikasi utama dari analisis prediktif.
9. Dukungan konektivitas 5G
Dalam operasi militer, keakuratan dan ketepatan waktu informasi merupakan hal yang sangat krusial. Dengan mempercepat dukungan pengambilan keputusan secara real-time, teknologi 5G menyediakan konektivitas yang sangat terintegrasi dan jaringan data yang aman. Teknologi ini memungkinkan pengembangan aplikasi komando dan kontrol yang baru dan meningkatkan efisiensi logistik.
Selain itu, jaringan 5G memungkinkan transfer data dalam jumlah besar ke sensor dan senjata jarak jauh, yang menciptakan jaringan medan perang yang lebih padat dan tangguh. Kemajuan ini menyediakan kesadaran situasional secara real-time dan meningkatkan pelatihan serta kemampuan dalam medan perang.
10. Teknologi Blockchain
Keamanan data merupakan aspek krusial dalam pertukaran informasi, dan teknologi blockchain menawarkan solusi efektif untuk kebutuhan tersebut. Solusi pertahanan data berbasis blockchain harus terus dikembangan untuk mengamankan data militer yang sensitif serta menangkal ancaman serangan siber. Teknologi ini dapat diaplikasikan untuk melacak perangkat, menyederhanakan proses akuisisi, dan mengamankan rantai suplai.
Penting untuk menyadari bahwa kemajuan teknologi dan inovasi akan terus terjadi. Oleh karena itu, sistem pertahanan dan militer wajib terus meng-update teknologi mereka guna menangkal potensi-potensi ancaman, baik fisik maupun siber.