Ternyata Setengah dari Mahasiswa Program Doktoral Mengalami Tekanan Psikologis

Menjalani subjek apapun dalam program PhD di semua bagian di dunia itu hampir sama rasanya. Semuanya sama-sama terasa menekan dan menakutkan. Selain itu di akhir masa pendidikan ini kamu akan menjadi ahli tepilih di dunia pada penelitian yang telah kamu jalani selama 3-5 tahun. Meskipun begitu, untuk kebanyakan orang, jalan menuju ilmu pengetahuan seringkali adalah jalan penuh kesendirian. Walaupun pengalaman individu bisa bervariasi, membuat thesis doktoral itu seringkali membuat stres. Banyak mahasiswa PhD menderita masalah kesehatan mental, dari kecemasan kronis dan depresi klinis.
Kondisi depresi ini ternyata sering dialami oleh demografis yang spesifik, dalam hal ini adalah mahasiswa PhD.
Sebuah penelitian baru oleh tim peneliti internasional telah menggarisbawahi tentang seberapa sering kondisi semacam ini terjadi dalam demografis yang spesifik. Tulisan di dalam jurnal aturan penelitian, menyimpulkan bahwa satu dari dua mahasiswa PhD mengalami tekanan psikologis, baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang – yang jelas itu adalah depresi. Menurut tim peneliti dari Ghent University sesuai yang ditulis di jurnalnya, perasaan paling lazim adalah konstan dalam ketertekanan, gak bahagia, depresi, masalah tidur yang disebabkan karena cemas, ketidakmampuan untuk menyelesaikan kesulitan dan ketidakmampuan menikmati aktivitas harian.