Ketika kamu keluar setelah gelap, jangan khawatir, langit masih bisa mengarahkan kamu ke arah yang benar. Bulan bergerak di langit bahkan lebih sering daripada matahari, tetapi ada trik yang dapat kamu gunakan untuk menemukan arah (kira-kira) utara. Hal tersebut bekerja di kedua belahan bumi.
Ingat, cahaya bulan hanya memantulkan sinar matahari, sehingga bagian bulan yang cerah menghadap matahari dan sisi gelap membelakanginya. Itu berarti dapat menunjukkanmu garis kasaran dari Timur ke Barat. Ketika bulan berbentuk sabit, lihat dua ujungnya dan tarik garis yang menghubungkan mereka. Perpanjang garis ini sampai ke batas cakrawala. Titik di mana ia menyentuh tanah memberi kamu perkiraan ke utara.
Di belahan bumi utara, kamu juga dapat menemukan utara dengan memilih Polaris, bintang utara. Turun lurus dari Polaris ke batas cakrawala dan tempat itu semestinya berada di utara. Namun, dalam kondisi yang penuh stres, teknik ini tidak terlalu tepat.
Jika kamu tidak dapat menemukan Polaris, coba ini sebagai gantinya: ambil dua batang dengan panjang berbeda. Kemudian carilah bintang paling terang yang dapat kamu lihat dan jajarkan tongkat dengan tubuh kamu, sehingga cahaya bersinar dalam garis lurus dari bagian atas tongkat yang lebih panjang ke bagian atas yang lebih pendek, tepat ke mata kamu.
Tunggu beberapa menit, lalu lihat lagi, menggunakan garis pandang yang sama. Jika cahaya bergeser ke atas, maka kamu melihat ke Timur. Jika berpindah, kamu menghadap ke Barat. Pergeseran ke kanan menunjukkan bahwa kamu mengarah ke selatan, sedangkan pergeseran kiri ke utara. Cara ini bisa efektif karena bintang, seperti matahari, naik secara kasarannya di Timur dan terbenam di Barat.