Rinso kenalkan empat anak Indonesia yang memiliki tindakan bijak terhadap sampah. Dari kota-kota yang berbeda, ada Bilqis, Kinara, Bayu, dan Robi. Bilqis masih berumur 16 tahun sudah bisa memiliki bank sampah.
“Saya punya program di bank sampah, itu memperdayakan ekonomi melalui masyarakat. Kader ibu-ibu bank sampah di rumah saya, itu sudah punya umkm yang modal awalnya merupakan peminjamannya dari bank sampah. Jadi tag line pinjam uang bayar sampah,” cerita Bilqis.
Berbeda cerita, Kirana dari Yogya menunjukkan kepedulian dia dengan mendaur ulang sampah.
“Kalau dari plastik kresek, aku bikin pouch, tempat koin dan tempat pensil. Kalau (sampah) banner jadi folder bag buat sekolahku karena kemarin sekolahku sempat pesan,” cerita Kirana.
Tak hanya mereka berdua, ada Bayu dan Robi dari Bali yang juga peduli terhadap sampah. Bayu bercerita bahwa ia membuat bank sampah di sekolahnya.
“Setiap dua minggu sekali nabung sampah di sekolah. Pulang sekolah kita memungut sampah di sekolah, kadang di rumah,” ujar Bayu.
Demikian juga Robi, ia rajin mengadakan bersih-bersih bersama teman-temannya di pantai. Biasanya diadakan seminggu sekali, dan ada 20 hingga 25 orang. Paling banyak 4-5 karung.