Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jakarta Marathon 2023 siap digelar Minggu (22/10/2023). (IDN Times/Tino)

Jakarta, IDN Times - Jakarta Marathon 2023 menyedot antusiasme tinggi dari komunitas lari. Sekitar 10 ribu pelari dipastikan meramaikan beberapa nomor di Jakarta Marathon, pada Minggu (22/10/2023).

Antusiasme itu terlihat dari banyaknya peserta yang mengambil atribut lari, pada Kamis (19/10/2023) siang WIB. Race Director Jakarta Marathon 2023, Donny Tjahyadikarta, menyatakan persiapan sudah mencapai 95 persen.

"Dengan bangga kami sampaikan Jakarta Marathon akan diikuti hampir 10 ribu pelari termasuk 200 peserta maraton," kata Donny.

1. Jakarta Marathon sesuai standar PASI

Jakarta Marathon 2023 siap digelar Minggu (22/10/2023). (IDN Times/Tino)

Donny juga menyatakan Jakarta Marathon sudah sesuai dengan standar lomba dari Persatuan Atletik Indonesia (PASI). Mereka ingin memberikan pengalaman kepada peserta untuk mengikuti lomba berstandar internasional.

"Yang istimewa, secara resmi Jakarta Marathon tersertivikasi oleh PASI. Kami didukung PASI sehingga standarisasi penyelenggaraan lomba mengacu aturan internasional," ujar Donny.

2. Lomba lari dengan netralitas karbon pertama

Jakarta Marathon 2023 siap digelar Minggu (22/10/2023). (IDN Times/Tino)

Jakarta Marathon juga berkomitmen untuk menerapkan tema ramah lingungan. Donny mengklaim, ini pertama kalinya ajang maraton yang menerapkan netralitas karbon.

"Kami berkomitmen terhadap lingkungan tercermin dengan mencanangkan Jakarta Marathon sebagai acara lari jarak jauh tahunan carbon neutral pertama di Indonesia. Dari penggunaan kendaraan listrik elektrum, pengelolaan sampah berkelanjutan oleh eco friendly, serta jejak karbon dari setiap pelari dan operasional penyelenggaraan akan dihitung," kata Dony.

3. Prioritaskan kesehatan dan keselamatan pelari

Jakarta Marathon 2023 siap digelar Minggu (22/10/2023). (IDN Times/Tino)

Pihak penyelenggara juga memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pelari. Mereka memberikan pelayanan kesehatan, berstandar internasional pula.

"Keselamatan pelari menjadi prioritas utama. Petugas kesehatan berlisensi sepanjang rute, serta peralatan medis berstandar internasional," ujar Dony.

Editorial Team