Kebiasaan milenial saat berolahraga berdasarkan Indonesian Millennials Report 2024 (Indonesian Millennials and Gen-Z Report 2024)
Yang cukup mengkhawatirkan adalah kebiasaan dari milenial dalam berolahraga. Sebanyak 18 persen responden mengaku jarang melakoni latihan fisik.
Sementara, mereka yang berlatih fisik secara rutin hanya enam persen. Tentunya, perbandingan ini begitu jauh.
Apalagi ketika melihat kebiasaan bagaimana milenial berolahraga. Hanya 28 persen milenial yang berolahraga beberapa kali selama sepekan. Lalu, 21 persen berolahraga sekali dalam sepekan, dan ada 27 persen yang melakukannya beberapa kali dalam sebulan.
Pun, dari segi gender, laki-laki lebih sering berolahraga ketimbang perempuan. Ada alasan khusus mengapa fenomena ini terjadi, yakni keamanan.
Ada kecenderungan perempuan kurang nyaman saat beraktivitas di luar ruangan. Sementara, laki-laki dianggap lebih dianggap aman ketika berlatih di ruang terbuka.
Tak cuma itu, adanya tanggung jawab ganda yang diemban perempuan, antara pekerjaan dan rumahnya, berpotensi membuat waktu luang mereka semakin sedikit.
Rasio laki-laki yang tak pernah berolahraga atau jarang, terbilang kecil. Hanya 14 persen responden laki-laki yang tak pernah atau jarang berolahraga. Sementara, ada delapan persen responden laki-laki yang berolahraga setiap hari.
Sisanya, berolahraga dengan frekuensi sekali sepekan, beberapa kali sepekan, hingga beberapa kali sebulan.
Pada dasarnya, milenial sepakat tentang pentingnya berolahraga. Mereka sadar olahraga bisa meningkatkan kualitas fisik, mengobati stres, dan menaikkan kualitas hidupnya.
Demi mendapatkan pandangan luas terkait olahraga, milenial begitu terbuka dengan individu yang gemar berolahraga.