Atlet Taekwondo tim Pengungsi Olimpiade Tokyo 2020, Kimia Alizadeh / Macon
Tim kedua yang berdiri sendiri adalah EOR. Ini beda dari tim ROC yang membawahi atlet-atlet asal Rusia.
EOR merupakan tim dengan atlet yang berstatus pengungsi dari negara lain. Equipe Olympique des Refugie atau diartikan Tim Olimpiade Pengungsi, sudah mendapatkan lampu hijau dari IOC untuk berkompetisi di Olimpiade sejak edisi Rio de Janeiro 2016 lalu.
Untuk edisi Tokyo 2020, EOR mengirimkan 29 atletnya. Mereka akan berkompetisi di 12 cabang olahraga berbeda.
Ada kisah menarik yang menyelimuti tim EOR sepanjang Olimpiade Tokyo. Beberapa atletnya, justru harus berhadapan dengan wakil dari bekas negaranya.
Salah satu yang menghadapi situasi itu adalah taekwondoin berdarah Iran, Kimia Alizadeh, harus berhadapan dengan wakil bekas negaranya, Nahid Kiyani, dalam duel di kelas -57, Minggu 25 Juli 2021 mendatang.
Alizadeh sebenarnya sudah berjasa besar terhadap Iran, karena jadi wanita pertama yang berhasil meraih medai di Olimpiade. Dia menyabet medali perunggu pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu, saat usianya 18 tahun.
Kemudian, Alizadeh sempat melontarkan pernyataan keras terkait kewajiban menggunakan hijab dari negaranya. Pernyataan itu memancing kontroversi di Iran, hingga akhirnya Alizadeh cabut dari Iran dan mengungsi di Jerman.