Lando Norris (formula1.com)
Tekanan menjadi salah satu aspek utama yang membedakan juara dunia dari pembalap biasa, dan Lando Norris terlihat masih perlu banyak belajar soal ini. Dalam beberapa wawancara, ia secara jujur mengungkapkan bahwa musim 2024 merupakan pengalaman baru baginya untuk bersaing di puncak klasemen. Ia mengakui bahwa pada awal musim, dirinya belum siap secara mental untuk menghadapi tuntutan menjadi penantang serius.
Ia mengungkapkan bahwa momen kekalahan di GP Brasil, di mana Norris start dari pole position, tetapi finis di posisi keenam, menjadi pukulan psikologis yang berat. "Itu (GP Brasil) adalah momen penentu bagi kejuaraan. Pintu hampir tertutup. Selama seminggu, aku cukup terpuruk setelah GP Brasil karena aku menyadari bahwa segalanya sudah cukup jauh dari kendaliku, tidak lagi dalam jangkauan.
Itu adalah kenyataan yang berat ketika harapan dan keyakinanmu begitu tinggi. Melihatnya runtuh begitu cepat cukup melemahkan semangat dan ini tak terasa baik. Tapi kamu belajar untuk menerima bahwa itulah hidup," ujar Norris usai GP Brasil dilansir ESPN.
Ini mencerminkan rasa frustrasi dan ketidakberdayaannya. Ia bahkan menyebut periode tersebut sebagai salah satu yang paling mengecewakan dalam kariernya. Ini menandakan bahwa tekanan untuk tampil sempurna dalam persaingan gelar masih menjadi beban besar baginya.
Selain momen di GP Brasil, Norris beberapa kali menunjukkan bahwa ia terlalu kritis terhadap dirinya sendiri. Sebuah sifat yang baik bagi atlet profesional, tetapi dapat merugikan dalam situasi tekanan tinggi. Ia menyebut bahwa ia perlu me-reset diri setelah beberapa kesalahan kecil tetapi krusial, seperti saat kehilangan peluang di GP Belgia dan GP Spanyol.