Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bersama pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Irwansyah di podium juara All England 2024 (dok. PP PBSI)
Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bersama pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Irwansyah di podium juara All England 2024 (dok. PP PBSI)

Intinya sih...

  • Hendrawan hengkang dari BAM, pelatih tunggal putra Malaysia belum ditentukan
  • Tiga calon pengganti Hendrawan, termasuk Irwansyah dan Rony Agustinus dari Indonesia
  • Pelatih asal Indonesia dianggap menjadi pilihan terbaik karena metode latihan yang mirip dengan Malaysia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Keputusan Hendrawan untuk hengkang dari Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) menyisakan kekosongan. Hingga kini, pelatih tunggal putra Malaysia belum ditentukan.

Melansir New Straits Times, ada tiga pelatih yang digadang-gadang jadi pengganti Hendrawan. Salah satunya kepala pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah.

1. Ada dua dari Indonesia

Pelatih kepala tunggal putra Indonesia, Irwansyah dalam sesi latihan jelang Malaysia Open 2024 (dok. PP PBSI)

Dari tiga calon pengganti, ternyata ada dua pelatih asal Indonesia, yakni Irwansyah dan Rony Agustinus. Sementara satu nama lain adalah pelatih Denmark, Kenneth Jonassen.

Irwansyah saat ini berstatus sebagai pelatih tunggal putra Pelatnas menangani Jonatan Christie cs. Sementara, Ronny merupakan pelatih yang mendampingi tunggal putri Korea Selatan, An Se Young, meraih emas di Olimpiade 2024 Paris.

2. Pelatih Indonesia jadi pilihan terbaik?

Jonatan Christie dan pelatiih tunggal putra Indonesia, Irwansyah di Olimpiade 2024 Paris (dok.NOC Indonesia/Naif Muhammad Al’as/Canon Indonesia)

Pelatih asal Indonesia dianggap menjadi pilihan terbaik. Semua didasari oleh kehadiran Rexy Mainaky yang menjabat Direktur Pelatih Akademi Bulu Tangkis Malaysia.

Mantan pebulu tangkis Malaysia, Rashid Sidek, percaya pelatih asal Asia, utamanya Indonesia, lebih cocok bergabung dengan BAM. Salah satu alasannya karena para pemain Malaysia lebih cocok dilatih dengan metode Asia.

"Pelatihan di Malaysia dan Indonesia sangat mirip, begitu pula budayanya. Ini akan memudahkan pemain muda kami untuk beradaptasi. Tidak peduli siapa kandidatnya, BAM perlu mempekerjakan seseorang dengan pengalaman untuk mempercepat kemajuan pemain muda kami," kata Rashid mengutip New Straits Times.

3. Ucapan terima kasih atas kepercayaan BAM

Hendrawan (https://pbsi.id/)

Hendrawan mengaku keputusan meninggalkan BAM merupakan hal yang sulit untuk diambil. Pelatih berusia 52 tahun ini mengucapkan terima kasih kepada BAM untuk kepercayaan yang diberikan selama ini.

"Ini adalah perjalanan yang luar biasa, dan saya benar-benar menikmati waktu di Malaysia. Tetapi, sekarang saatnya bagi saya untuk melanjutkan. Saya berterima kasih kepada BAM atas kepercayaan mereka dan berharap yang terbaik untuk para pemain tunggal di masa depan. Saya berharap untuk melihat mereka terus maju dan menjadi pemain top," kata Hendrawan mengutip laman resmi BAM.

Editorial Team