Xavi Hernandez (fcbarcelona.com)
Xavi Hernandez ditunjuk sebagai manajer Barcelona usai Ronald Koeman dipecat pada November 2021. Ia merupakan sosok legenda yang begitu dihormati oleh Barcelona berkat kontribusinya selama menjadi pemain. Xavi diharapkan mampu mengembalikan identitas permainan Barcelona yang menyerang secara kolektif seperti ketika dirinya menjadi pemain di bawah asuhan Pep Guardiola.
Namun, ia ternyata tidak memainkan gaya bermain yang menjadi ciri khas Barcelona. Xavi lebih mengandalkan efektivitas serangan melalui direct football. Alhasil, Barcelona tidak lagi menampilkan gaya permainan "menghibur". Bahkan, penggemar cenderung menilai gaya permainan Xavi membosankan. Salah satunya terlihat dari bagaimana cara Barcelona meraih sederet kemenangan di LaLiga Spanyol.
Mereka kerap menang dengan skor tipis 1-0 saja. Barcelona di bawah era kepelatihan Xavi meraih kemenangan 1-0 sebanyak 23 kali dari total 94 pertandingan LaLiga Spanyol sejauh ini. Ia memang berhasil meraih gelar juara LaLiga Spanyol pada 2022/2023. Akan tetapi, Barcelona terlalu sering menang tipis dengan selisih satu gol dalam perjalanan memenangi titel juara tersebut.
Tiap manajer yang menukangi tim sekaliber Barcelona tentu dituntut meraih kemenangan dengan permainan indah dan menghibur. Skor pertandingan kerap kali menjadi parameter keberhasilan manajer Barcelona dalam menerapkan gaya permainan menyerang tersebut. Michels dan Cruyff yang identik dengan gaya permainan total football dinilai sukses menerapkan permainan tersebut meski sering menang dengan skor 1-0. Di sisi lain, Xavi yang lebih mengedepankan direct football dinilai menjadi antitetis meski sebenarnya hasil yang ia suguhkan juga tak tergolong buruk.