3 Nomor Punggung Michael Jordan di NBA, Punya Cerita Masing-masing

Michael Jordan masuk ke NBA pada 1984. Chicago Bulls memilihnya pada urutan ketiga NBA Draft tahun itu. Jordan bisa berada di urutan atas bukan karena kebetulan. Potensinya sebagai pemain andal memang sudah tercium sejak lama, terutama pada masa kuliah.

Setelah membela University of North Carolina di NCAA, Michael Jordan langsung berseragam merah khas Chicago Bulls. Dia digadang-gadang akan menjadi pemain besar. Itu dia buktikan dengan menjadi Rookie of the Year NBA sebagai permulaan.

Michael Jordan mampu mencetak rata-rata 28,2 poin, 6,5 rebound, 5,9 assist, dan 2,4 steal pada musim reguler 1984/1985, musim pertamanya di NBA. Statistik itu sekaligus membuatnya langsung menjadi seorang All-Star.

Michael Jordan punya perjalanan menarik pada 1991—1993. Dia berhasil membuat Chicago Bulls juara tiga kali beruntun. Namun, kematian sang ayah yang dibunuh dua remaja di North Carolina rupanya membelokkan jalan cerita. Jordan yang sedang di puncak kariernya tiba-tiba pensiun pada 6 Oktober 1993.

MJ mengaku kalau kematian sang ayah ikut mendorong keputusan pensiunnya. Dia merasa tidak bergairah lagi untuk bermain bola basket saat itu.

Meski begitu, Michael Jordan memang tidak bisa jauh dari bola basket. Pada 18 Maret 1995, dia kembali ke NBA dengan pesan singkat yang ikonik, "I'm back (aku kembali)".

Sekembalinya Michael Jordan ke NBA, Chicago Bulls yang tengah terpuruk mendapat suntikan ekstra. Mereka gagal meraih gelar juara 1995, tetapi mampu menguasai liga dengan juara tiga kali beruntun pada 1996—1998.

Sayangnya, Chicago Bulls era Michael Jordan bubar pada 1998. Pelatih Phil Jackson tidak lagi melatih mereka. Beberapa pemain penting pun memutuskan pindah. Sementara, Michael Jordan pensiun lagi.

Setelah pensiun itu, Michael Jordan sempat terjun ke dunia eksekutif. Dia menjajal peran sebagai pemilik sekaligus ketua operasional bola basket Washington Wizards. Namun, itu bukan satu-satunya kejutan saat itu. Jordan rupanya kembali bermain pada 2001 untuk membela Wizards hingga 2003, tahun terakhirnya di NBA sebagai pemain.

Selama bertahun-tahun di NBA, Michael Jordan identik dengan nomor 23. Beberapa pemain beken saat ini menggunakan nomor 23 karena MJ. Miami Heat, salah satu tim NBA yang tidak pernah menggunakan jasa Jordan, bahkan memensiunkan nomor itu untuk menghormati Michael Jordan.

Usut punya usut, Jordan mengenakan nomor itu pertama kali saat bermain untuk Laney High School di North Carolina. Dia memilih 23 karena dianggap sebagai setengah dari 45, nomor punggung kakaknya, Larry. Mereka kompetitif, apalagi dalam urusan bola basket.

Michael Jordan terus mengenakan nomor 23 saat kuliah di University of North Carolina dan di ranah profesional bersama Chicago Bulls dan Washington Wizards. Makin mentereng kariernya, makin identik nomor itu dengannya.

Meski begitu, ketika membela Timnas Amerika Serikat, Michael Jordan tidak bisa mengenakan nomor 23. Sebab, sesuai aturan, nomor punggung yang boleh dipakai saat itu adalah 4—15. MJ pun memilih nomor 9 yang terinspirasi dari 45 (4+5).

Secara keseluruhan, Jordan mengenakan nomor punggung 23 dalam 3 periode berbeda di NBA. Pertama, dia mengenakannya pada 26 Oktober 1986—6 Oktober 1993. Kedua, pada 10 Mei 1995—14 Juni 1998. Ketiga, terjadi pada 30 Oktober 2001—16 April 2003.

Michael Jordan sempat pensiun pada 1993 dan bermain bisbol dengan nomor punggung 45. Kebetulan dia juga sempat bermain bisbol saat sekolah menengah dengan nomor itu.

Pada 1995, MJ kembali ke NBA. Dia membela Chicago Bulls untuk kedua kalinya, tetapi dengan nomor berbeda. Jordan menanggalkan nomor 23 yang sudah identik dengannya dan memilih nomor 45.

Michael Jordan sendiri mengenakan nomor 45 dalam 22 pertandingan saja pada 19 Maret—7 Mei 1995. Setelah itu, dia memakai nomor 23 lagi. Nomor 45 ternyata tidak cocok dengan MJ. Dia bahkan tidak bisa tampil baik dengan nomor itu.

Perubahan ini membuat Chicago Bulls harus membayar denda sejumlah uang tiap kali Jordan bertanding dengan nomor 23. Sebab, nomor yang terdaftar adalah nomor 45, bukan 23. Menurut beberapa laporan, Bulls telah mengeluarkan ratusan ribu dolar AS hingga akhir musim.

Meski begitu, Jordan mampu memberi hal sepadan. Dia membuat tim asal Chicago itu juara tiga kali beruntun pada 1996—1998. Chicago Bulls sampai saat ini masih dianggap tim legendaris.

Nomor 12 menjadi nomor yang unik. Michael Jordan tidak sengaja mengenakan nomor itu karena jerseinya dicuri pada Hari Valentine (14 Februari 1990).

Pada hari itu, Chicago Bulls bertandang ke markas Orlando Magic di Florida. Mereka tidak bisa menemukan jersei yang seharusnya dipakai MJ. Bulls bahkan tidak membawa cadangan.

Mereka sempat mencari jersei dengan nomor 23 dan nama Michael Jordan di antara penggemar. Namun, ternyata tidak ada yang muat. Sementara, satu-satunya jersei yang tersisa hanya jersei nomor 12. Itu pun tanpa nama punggung.

Mau tidak mau, Michael Jordan pun mengenakan nomor 12 tanpa nama. Tidak heran jika jersei itu kemudian jadi salah satu yang unik. Sebab, Jordan mengenakannya dalam satu pertandingan saja.

Sampai saat ini, nomor 23 jadi yang paling ikonik di antara nomor 12 dan 45 yang Michael Jordan pernah pakai di NBA. Nomor 23 juga lebih ikonik dari nomor 9 yang dipakai MJ bersama Timnas Amerika Serikat berjuluk Dream Team.