potret Sirkuit Suzuka dari udara (motogp.com)
Sebelum Motegi, sirkuit yang menjadi langganan balapan kandang bagi para pembalap Grand Prix asal Jepang adalah Sirkuit Suzuka. Sirkuit yang panjang lintasannya sekitar 5,8 km ini menggelar balapan pada 1963—1965, 1987—1998, dan 2000—2003
Seri MotoGP Jepang sendiri pertama kali digelar pada 1963 di sirkuit ini. Namun, hanya untuk kelas yang lebih ringan, kelas yang saat itu paling menarik untuk pabrikan Jepang. Kala itu, di kelas 250cc, Jim Redman yang mengendarai Honda berhasil menjadi pemenang. Di kelas 125cc, Frank Perris yang menggeber Suzuki jadi kampiun. Di kelas 50cc, Luigi Taveri menang di atas Honda.
Baru pada dekade 1980-an kelas premier dilombakan di Jepang. Pada 1987, Randy Mamola (Yamaha) jadi pembalap kelas premier pertama yang menang di gelaran MotoGP Jepang.
Satu dekade berselang, pada 1996, Norick Abe (Yamaha) jadi pembalap Jepang pertama yang menang di kelas premier di kandang sendiri. Itu suatu pencapaian unik karena pembalap Jepang yang mengendarai motor buatan Jepang mampu menang pada balapan kandang di kategori premier.
Sirkuit Suzuka cukup lama menggelar ajang Grand Prix. Sayangnya, kemudian ada tragedi terjadi. Saat gelaran MotoGP Jepang pada 6 April 2003, Daijiro Kato tewas ketika ia terlempar dari motornya ke dinding penahan. Kato sendiri adalah pembalap MotoGP asal Jepang yang paling bersinar.
Sejak saat itu, Sirkuit Suzuka dinilai tak aman untuk menggelar balapan Grand Prix. Mulai 2004 hingga kini, MotoGP Jepang digelar di Sirkuit Motegi.