potret Imane Khelif memamerkan medalinya (instagram.com/imane_khelif_10)
Imane Khelif hanya butuh waktu 3 tahun latihan tinju sampai akhirnya ia finis di peringkat ke-17 pada Kejuaraan Tinju Dunia Wanita AIBA 2018. Ini membuktikan bahwa Imane Khelif merupakan petinju kelas dunia. Setelah itu, ia melanjutkan kariernya sebagai petinju kelas welterweight/lightweight dengan meraih medali di lima turnamen besar. Ia meraih tiga medali emas di tiga pertandingan regional pada 2022 dan 2023 dan menjadi perempatfinalis Olimpiade Musim Panas Tokyo 2020.
Namun, pada Olimpiade Musim Panas 2024 di Paris, setelah menang dalam pertarungan 16 besar melawan Angela Carmini dari Italia, nama Imane Khelif menjadi pusat perhatian. Sayangnya, namanya dibicarakan dengan isu yang tak sedap. Saat itu, cabor tinju putri dalam Olimpiade Paris 2024 antara Imane Khelif dan Angela Carmini hanya berlangsung selama 46 detik.
Dalam waktu yang sangat singkat itu, Imane Khelif berhasil melumpuhkan lawannya dan memenangkan pertarungan setelah Angela Carmini menyerah dalam pertandingan. Di ring tinju, Carmini terlihat kesakitan dan menangis histeris. Carmini pun menganggap bahwa pukulan Khelif sangat kuat ketimbang pukulan petinju perempuan pada umumnya.
Setelah melontarkan pernyataan seperti itu, Angela Carmini langsung meminta maaf. Namun, hal ini menuai kritik di media sosial. Di samping itu, Asosiasi Tinju Internasional atau International Boxing Association (IBA) memang pernah mendiskualifikasi Imane Khelif dari Kejuaraan Dunia 2023 karena tes kelayakan gendernya dianggap tidak memenuhi syarat (ditemukan kromosom XY). Akan tetapi, Komite Olimpiade Internasional atau International Olympic Committee (IOC) sendiri menolak mendiskualifikasi Khelif.
Sebenarnya, Imane Khelif sudah mengalami sembilan kekalahan dari lawan perempuan lainnya selama karier tinjunya. Rekor Khelif ini memang cukup mengesankan, tetapi belum dianggap luar biasa juga. Beberapa pihak memebela Imane Khelif dan mengatakan bahwa dia bukan transgender. Akan tetapi, memang diakui bahwa Khelif memiliki hormon testosteron tinggi sehingga timbul kontroversi dan perdebatan publik yang cukup alot.