Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi saling menyalip di tikungan balap (motogp.com)
ilustrasi saling menyalip di tikungan balap (motogp.com)

MotoGP adalah olahraga berbahaya karena memiliki risiko kecelakaan yang besar. Bayangkan saja, pada lintasan lurus, pembalap bisa memacu motor hingga kecepatan 350 bahkan 360 km/jam.

Setelah melalui lintasan lurus dengan kecepatan tinggi, pembalap akan memasuki area tikungan. Di sinilah manuver terjadi.

Manuver ini tentunya harus dilakukan dengan hati-hati dan melalui kalkulasi yang tepat. Jika tidak diantisipasi dengan baik, risikonya bisa terjatuh dan pembalap tak akan bisa menyelesaikan balapan.

1. Highside

Alex Marquez mengalami highside dan terpental ke atas. (motogp.com)

Highside adalah kecelakaan saat roda belakang meluncur keluar akibat kehilangan daya cengkeram, roda belakang ini lalu berbalik kembali ke arah yang berlawanan, seperti gerakan mencambuk. Highside bisa terjadi karena rem belakang terkunci atau ban yang kehilangan traksi saat berakselerasi.

Karena terjadi gerakan mencambuk di bagian belakang motor, pembalap bisa terpental ke bagian atas motor. Pembalap yang mengalami highside berpotensi cedera parah karena setelah terpental akan menghantam permukaan dengan keras.

2. Lowside

ilustrasi lowside (motogp.com)

Sama dengan highside, lowside juga terjadi karena ban motor kehilangan daya cengkeram. Bedanya, lowside tidak menyebabkan gerakan mencambuk pada motor. Ban terus meluncur sebelum akhirnya kehilangan cengkeraman dan menyebabkan motor terjatuh.

Lowside dan highside biasanya terjadi saat menikung. Meski kehilangan kendali, pembalap yang mengalami lowside tak terpental dari motor sehingga jarang membuat pembalap cedera parah.

3. Tucked the front

ilustrasi tucked the front (motogp.com)

Tucked the front adalah salah satu bentuk kecelakaan ketika ban depan kehilangan kendali. Ini merupakan bentuk kecelakaan yang paling umum.

Tucked the front terjadi ketika pembalap memasuki tikungan, lalu ban depan kehilangan cengkeraman dan setang motor melipat ke bawah. Sebagian besar pembalap yang mengalami tucked the front pasti terjatuh. Meski ada juga beberapa pembalap yang beruntung dan cukup terampil menyelamatkan diri dari kecelakaan jenis ini, seperti Marc Marquez.

4. Backing it in

Edgar Pons mengalami 'backing it in' pada Moto2 Austria 2020. (twitter.com/motogp)

Backing it in paling sering terjadi ketika pembalap menggunakan rem belakang motornya saat memasuki tikungan sambil menggeser ban belakang ke arah yang berlawanan dengan tikungan. Jika pembalap menggeser bagian belakang motor ke arah kiri, roda belakang akan meluncur ke kanan dan sebaliknya.

Teknik ini lumrah dalam dunia balap. Bahkan, teknik ini bisa menguntungkan jika digunakan dengan tepat. Namun, jika ada masalah saat melakukannya, pembalap bisa saja kehilangan kendali motor dan terjatuh.

5. Tank slapper

Fabio Quartararo mengalami tank slapper pada latihan bebas di GP Jerman 2019. (twitter.com/motogp)

Tank slapper terjadi ketika pembalap mengalami goyangan yang berlebihan pada motornya. Motor terlihat bergoyang dari samping ke samping, sehingga membuat tangan dan kaki pembalap membentur bagian tangki motor.

Kondisi tank slapper di MotoGP selalu berbahaya karena pasti terjadi dalam kecepatan tinggi. Jika pembalap salah mengantisipasi keadaan, akibatnya bisa saja terjatuh.

Itulah lima hal yang selalu diwaspadai pembalap MotoGP. Jika terjadi dan berujung kecelakaan, tentunya pembalap akan kehilangan kesempatan memenangi balapan. Apalagi jika pembalap sampai mengalami cedera parah, taruhannya adalah kehilangan kesempatan menjadi juara dunia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team