(Siluet pengunjung mengantre di Merchandise Store Asian Games di GBK) / ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Dua kota penyelenggara Asian Games Jakarta dan Palembang. Total 60 venue dan 14 non-venue di Jakarta, Palembang, dan Jawa Barat yang dibangun. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah mengeluarkan dana hingga Rp13,7 untuk investasi sektor konstruksi kota Jakarta dan Palembang. Pembiayaan dari APBN untuk sektor ini juga telah disiapkan sejak 2015 hingga 2018.
“Semua fasilitas di kawasan olah raga Senayan- Jakarta dan di kawasan Jakabaring -Palembang, infrastruktur jalan termasuk LRT, semuanya dapat dimanfaatkan masyarakat setelah Asian Games. Termasuk apabila ada kegiatan olah raga tingkat internasional di kemudian hari,” jelas Sri Mulyani melalui fanpage facebook pribadinya, yang diunggahnya Minggu (2/9) malam.
Untuk di Jakarta, infrastruktur yang dibangun yakni Stadion Utama GBK, Training Facility, Aquatic Center, lapangan hoki, lapangan panahan, Lapangan Sepak Bola A/B/C, Istana Olahraga, tenis indoor, tenis outdoor, Stadion Madya, gedung basket, lapangan softball, lapangan rugbi, Lapangan Basket A/B/C, venue squash, venue layar, Padepokan Pencak Silat TMII, dan 10 gelanggang olahraga (GOR) Jakarta, Wisma Atlet Kemayoran Blok C-2 dan Blok D-10, penataan kawasan GBK Zona 1, Zona 2, dan lanjutan, penataan kawasan Wisma Atlet Kemayoran D-10, gedung parkir, serta Cofftea House.
Sedangkan di Palembang, Kementerian PUPR membangun venue shooting range, rowing center atau dayung, Lake Side Jakabaring (venue triathlon), skateboarding, rollerblade, dan wall Climbing. Selain itu, ada beberapa bangunan non-venue, yakni tiga tower Rusunami Jakabaring, Wisma Atlet Jakabaring, Rusunawa Jakabaring, penataan kawasan Jakabaring Sport City, serta lansekap, sarana, dan prasarana utilitas rusunami.