5 Pemain yang Tampil Impresif di Musim Ini usai Tinggalkan Juventus  

Merih Demiral adalah salah satu bek paling potensial di Serie A saat diboyong Juventus pada 2019 dari Sassuolo. Namun, banyaknya bek berkualitas di skuad Juventus membuat posisinya hanya sebagai pelapis. Sempat jadi incaran banyak tim besar, Juventus melepasnya ke Atalanta pada musim panas 2021 dengan status pinjaman.

Bek asal Turki itu langsung jadi pilihan utama menggantikan Cristian Romero. Dia sudah tampil dalam 9 laga di semua ajang dan baru saja menorehkan gol perdananya saat menghadapi Man United di pekan ketiga Liga Champions. Hadirnya Demiral mampu menambal kebocoran lini pertahanan Atalanta yang ditinggal bek terbaiknya Cristian Romero. Musim ini Atalanta mampu tampil konsisten dan menjadi kuda hitam di Serie A dan Liga Champions.

Juventus memboyong Cristian Romero pada 2019 lalu dari Genoa setelah ditebus dengan harga 26 juta euro. Namun, seperti Demiral, ia pun sulit dapatkan tempat di tengah deretan bek tengah berkualitas yang dimiliki Bianconerri. Musim lalu, ia dipinjamkan ke Atalanta dengan opsi permanen. Luar biasanya, Romero tampill sangat impresif sepanjang musim, dan dinobatkan sebagai bek terbaik Serie A musim 2020/21.

Atalanta kemudian menembus sang pemain dengan harga 16 juta euro. Uniknya, sehari kemudian ia dilepas langsung ke Tottenham selama satu musim dengan opsi permanen 55 juta euro. Di awal musim ia gagal tampil untuk Spurs karena menderita cedera. Baru-baru ini ia sudah sembuh dan langsung jadi andalan dalam 4 laga terakhir Spurs di Premier League.

Marko Pjaca merupakan talenta muda Kroasia yang diboyong Juventus pada 2016 silam seharga 23 juta euro. Dia merupakan pemain multifungsi yang bisa berperan sebagai gelandang serang dan seorang winger. Ia baru menorehkan 21 laga saja untuk Juventus karena lebih sering dipinjamkan ke klub lain seperti Schalke, Fiorentina, Anderlecht dan Genoa.

Musim panas kemarin, ia dipinkamkan kembali, kali ini klub sekota Torino. Di sana Pjaca berhasil menjadi andalan, dan mengeluarkan permainan terbaiknya. Dia sukses mencetak 2 gol dari 5 laga. Sayang cedera betis membuatnya harus absen dalam lima laga terakhir.

Gianluigi Buffon adalah legenda Juventus dan salah satu kiper terbaik sepanjang masa. Musim panas kemarin jadi  akhir kontraknya bersama Bianconerri, dan ia memutuskan terus bermain di usianya yang menginjak 43 tahun. Jelang masa akhirnya, Buffon pulang ke klub masa remajanya, AC Parma, yang berlaga di Serie B.

Meski sudah dimakan usia, Buffon tetap menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang Parma. Ia sudah tampil dalam 8 laga dari 12 laga yang sudan dimainkan. Buffon menorehkan tiga clean sheet dan kebobolan 9 gol. Untuk seorang kiper berkepala empat, itu adalah sebuah catatan yang luar biasa. 

Secara mengejutkan Juventus melepas mesin golnya musim panas kemarin ke Man United. Beban gaji sang pemain yang sangat tinggi menjadi salah satu alasannya. Ia pun hanya dibanderol 15 juta euro saja atau Rp248 milyar. Kepergian sang striker berdampak buruk bagi Juventus di awal musim. Mereka gagal meraih kemenangan dari 4 laga awal dan kesulitan dalam mencetak gol.

Di sisi lain, kehadiran Ronaldo di MU memberikan berkah luasa biasa bagi publik Old Trafford. Dari 8 laga di semua ajang, ia sudah menorehkan 6 gol. Itu semua bukan sembarang gol karena sangat krusial dalam memberikan kemenangan penting bagi Setan Merah.

Pergi dari Juventus mungkin menjadi keputusan yang sulit untuk seorang pemain. Bianconerri adalah salah satu klub terbaik di Eropa. Namun, meninggalkan klub untuk dapatkan kepastian di klub lain nyatanya berdampak signfikan untuk performa mereka di musim ini.