Pada tahun 1987, Prost finis di belakang Nelson Piquet (Juara), Nigel Mansell dan driver Lotus Ayrton Senna. McLaren akhirnya mengontrak Senna dari Lotus pada 1988, dan ini adalah ketika persaingan terkenal antara kedua pembalap McLaren dimulai.
Meski begitu, Prost harus rela merelakan gelar juara dunia jatuh ke tangan Senna pada tahun 1988 itu. Prost lantas melontarkan keluhan kepada McLaren, bahwa para mekanik konstruktor memberikan perlakuan istimewa kepada Senna. Tak hanya itu, Prost juga menuding Senna sebagai 'Pengemudi Berbahaya.'
Pada tahun 1990, Prost lantas bergabung dengan Ferrari. Di Grand Prix Jepang, Senna bertabrakan dengan Prost. Sehingga membuat kedua pebalap keluar jalur dan gagal melanjutkan balapan. Dengan melakukan ini, Senna berhasil memenangkan kejuaraan dunia 1990. Banyak yang menduga Senna sengaja melakukan tabrakan itu.
"Tabrakan Membantu Senna Memenangkan Gelar," tulis New York Times, ketika itu
Pada tahun 1993, Prost pensiun. Setahun berikutnya yakni tahun 1994, adalah tahun yang kelam bagi dunia balap jet darat. Pebalap hebat mereka, Ayrton Senna meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan dalam Grand Prix San Marino.
Itulah lima rivalitas paling panas di jagad balap jet darat sepanjang masa.