7 Pebasket Eropa yang Nomornya Dipensiunkan oleh Tim NBA

NBA mulai melebarkan sayap ke kancah internasional pada era 1980-an dengan mendatangkan beberapa pemain luar Amerika Serikat. Salah satu pemain tersebut adalah Drazen Petrovic yang dipilih pada NBA Draft 1986 di urutan ke-60 leh Portland Trail Blazers. Namun, pemain asal Kroasia tersebut baru memainkan laga pertama di NBA pada 1989.

Bersama Blazers, Petrovic tak mendapat banyak menit bermain karena kalah bersaing dengan Clyde Drexler dan hanya mencatatkan 7,6 poin per game. Pemain yang dijuluki Mozart of Basketball tersebut mulai menunjukkan performa terbaik ketika pindah ke New Jersey Nets pada 1991. Menit bermain yang mulai meningkat membuat rata-rata poin Petrovic mencapai titik tertinggi dengan 22,3 poin per game pada 1992/1993.

Sayang, di tengah performa yang tengah meningkat, Petrovic meninggal secara tragis akibat kecelakaan. Setelah itu, Nets memutuskan untuk memensiunkan nomor 3 milik Petrovic. NBA juga mengheningkan cipta tepat sebelum pertandingan pertama final NBA 1993.

Peja Stojakovic dipilih Sacramento Kings pada NBA Draft 1996 di urutan ke-14. Pemain yang berposisi sebagai small forward tersebut mampu membawa Kings berjaya pada awal 2000-an. Mereka mampu bersaing dengan para tim papan atas di Wilayah Barat, seperti San Antonio Spurs dan Los Angeles Lakers.

Bersama Kings, pemain asal Serbia tersebut terpilih sebanyak tiga kali dalam NBA All Star. Stojakovic juga merupakan pemilik tembakan tiga angka tertinggi dalam sejarah Kings sebelum akhirnya disalip Buddy Hield. Pada 2006, Stojakovic mengakhiri kebersamaan dengan Kings untuk membela Indiana Pacers.

Pada penghujung kariernya, Stojakovic berhasil menjadi juara NBA bersama Dallas Mavericks. Sesuatu yang tak pernah ia raih ketika membela Kings. Setelah memutuskan untuk pensiun, Kings kemudian memensiunkan nomor 16 yang telah identik dengan Stojakovic.

Nomor 16 milik Peja Stojakovic bukanlah satu-satunya nomor pemain Eropa yang dipensiunkan oleh Sacramento Kings. Kings juga melarang pemain lain mengenakan nomor 21 yang dipakai oleh Vlade Divac. Sama seperti Stojakovic, Divac juga membawa Kings menjadi salah satu tim yang cukup ditakuti pada awal 2000-an.

Kedua pemain tersebut mampu membawa Kings meraih rekor menang kalah terbaik dalam sejarah tim, yakni 61-21 pada 2001/2002. Kings juga selalu mencapai babak playoff dalam enam musim beruntun dari 1998/1999--2003/2004. Bahkan, playoff 2003/2004 merupakan yang terakhir bagi Kings sebelum kembali pada 2022/2023.

Pada 2004, pemain asal Serbia tersebut memutuskan untuk hengkang menuju Los Angeles Lakers yang merupakan tim pertamanya di NBA. Semusim berselang, pemain asal Serbia tersebut memutuskan untuk pensiun dari dunia basket. Kini tak akan ada pemain Kings lain yang mengenakan nomor 21.

Tony Parker bersama Tim Duncan dan Manu Ginobili dikenal sebagai Big Three San Antonio Spurs. Ketiganya membawa Spurs menjadi salah satu kekuatan besar di NBA. Bersama Spurs, pemain asal Prancis tersebut meraih 4 gelar juara, 1 Final MVP, dan 6 kali All Star.

Parker sering disebut sebagai point guard terbaik yang pernah bermain untuk Spurs. Ia merupakan pemilik assist terbanyak dalam sejarah Spurs dengan 6.829 assist. Tak heran Spurs memensiunkan nomor 9 milik Parker.

Dirk Nowitzki merupakan pemain terbaik yang pernah membela Dallas Mavericks. Pemain asal Jerman tersebut membawa Mavericks meraih gelar juara pada 2011 dengan mengalahkan Miami Heat yang bertabur bintang. Selain itu, Nowitzki juga memiliki 1 gelar MVP, 1 Final MVP, dan 14 kali masuk All Star.

Dengan koleksi 31.560 poin, Nowitzki merupakan pemilik poin terbanyak keenam dalam sejarah NBA sekaligus pemain asing dengan poin terbanyak. Nowitzki juga merupakan pemain yang setia karena hanya membela Mavericks selama 21 tahun bermain di NBA. Sebagai bentuk penghormatan, Mavericks kemudian memensiunkan nomor 41 yang sudah lekat dengan Nowitzki.

Kedatangan Pau Gasol pada 2008 membawa perubahan bagi Los Angeles Lakers. Sebelumnya, Lakers yang hanya mengandalkan Kobe Bryant cukup kesulitan di Wilayah Barat. Setelahnya, Lakers berhasil 3 kali menembus partai final secara beruntun dengan 2 di antaranya keluar sebagai juara.

Selain bersama Lakers, pemain asal Spanyol tersebut juga pernah membela Memphis Grizzlies, Chicago Bulls, San Antonio Spurs, dan Milwaukee Bucks. Gasol memutuskan pensiun pada 2021 ketika membela tim masa kecilnya, Barcelona. Kini, tak akan ada pemain Lakers lain yang mengenakan nomor 16.

Marc Gasol merupakan adik Pau Gasol yang dipilih oleh Los Angeles Lakers pada NBA Draft 2007 di urutan ke-48. Pemain asal Spanyol tersebut kemudian ditukar ke Memphis Grizzlies yang juga melibatkan sang kakak. Momen tersebut ternyata menjadi berkah tersendiri bagi Gasol.

Performa Gasol mengalami peningkatan sehingga mampu membawa Grizzlies secara konsisten menembus playoff. Gasol dikenal sebagai pemain bertahan yang cukup tangguh karena pernah meraih NBA Defensive Player of the Year pada 2013. Gasol juga tercatat tiga masuk All Star.

Gasol menduduki peringkat pertama dalam hal rebound (5.925 rebound) dan blok (1.135 blok) serta peringkat kedua dalam hal poin (11.684 poin) dan assist (2.639 assist) dalam sejarah Grizzlies. Tak heran jika Grizzlies kemudian memensiunkan nomor 33 milik Gasol. Ia menjadi pemain kedua setelah Zach Randolph yang nomornya dipensiunkan oleh Grizzlies.

Ketujuh pemain Eropa tersebut mampu tampil apik selama bermain di NBA. Tak heran jika tim-tim tersebut memberikan penghormatan besar dengan memensiunkan nomor yang pernah mereka pakai.