Formula 1 2023 bakal menjadi musim ke-11 bagi Lewis Hamilton membela Mercedes. Pembalap asal Inggris tersebut akan menyamai pencapaian Michael Schumacher yang menghabiskan waktu serupa bersama Ferrari.
Kesetiaan bersama satu tim menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang pembalap, terutama ketika mereka mampu memberikan banyak prestasi kepada timnya. Berikut ketujuh pembalap Formula 1 dengan masa bakti terlama bersama satu tim.
Mengawali kariernya bersama Lotus, Mika Hakkinen menemukan rumahnya ketika ia bergabung dengan McLaren pada 1993. Meski waktu itu statusnya masih sebagai test driver, Hakkinen sempat berada di balik kemudi pada sisa tiga race.
Pembalap asal Finlandia tersebut harus menunggu hingga GP Eropa 1997 untuk meraih kemenangan perdananya. Momentum tersebut mampu ia teruskan hingga meraih back to back juara dunia pada 1998 dan 1999. Hakkinen meninggalkan McLaren pada 2001 usai sembilan musim kebersamaan mereka.
Sebagai tim asal Prancis, Ligier memang dikenal sering menggunakan jasa pembalap lokal. Dari sekian banyak pembalap Prancis yang pernah membela Ligier, Jacques Laffite menjadi yang paling setia dengan tim yang identik dengan warna biru dan putih tersebut.
Ia tercatat membela Ligier selama sembilan musim dalam dua periode berbeda, pertama pada 1976--1982 kemudian pada 1985--1986. Dari 132 kali mengaspal untuk Ligier, Laffite tercatat 32 kali naik podium dengan 6 di antaranya keluar sebagai juara.
Jika berbicara mengenai kesetiaan seorang pembalap kepada timnya, tak boleh melewatkan nama Jim Clark. Pembalap asal Inggris tersebu tak pernah berganti tim sepanjang kariernya karena kesetiaannya bersama Lotus.
Sembilan musim yang dijalani Clark bersama tim besutan Colin Chapman tersebut berlangsung dari 1960 hingga kematiannya pada 1968. Clark mampu memberi Lotus 2 gelar juara dunia, 25 kemenangan, serta 33 pole position.
David Coulthard merupakan tandem Mika Hakkinen ketika keduanya sama-sama membela McLaren. Meski tak meraih gelar juara dunia seperti Hakkinen, Coulthard dikenal sebagai pembalap yang konsisten merangsek ke papan atas.
Balapan untuk McLaren mulai 1996--2004, Coulthard tercatat mengaspal sebanyak 150 kali dengan rincian 51 podium dan 12 kemenangan. Duetnya bersama Hakkinen juga memberikan gelar konstruktor terakhir bagi McLaren pada 1998.
Mark Webber menggebrak Formula 1 ketika ia mampu menempati posisi kelima bersama Minardi pada debutnya di GP Australia 2002. Namun, setelah itu kesulitan bersaing karena tak mendapat tim yang kompetitif.
Webber mulai meramaikan persaingan juara dunia ketika ia bergabung bersama Red Bull. Ia tercatat mengakhiri musim sebagai peringkat ketiga sebanyak tiga kali pada 2010, 2011, dan 2013. Webber sendiri berada di bawah bendera Red Bull selama tujuh musim dari 2007 hingga pensiun pada 2013.
Menariknya, Webber sebelumnya pernah dua musim bersama Jaguar pada 2004-2005. Tim tersebut kemudian berganti nama menjadi Red Bull, sehingga membuat Webber telah sembilan musim bersama tim berlogo banteng tersebut.
Kebersamaan Lewis Hamilton dan Mercedes selama satu dekade diwarnai berbagai kesuksesan. Tim berjuluk Silver Arrows tersebut memang tampil dominan di era turbo hybrid sehingga membuat Hamilton meraih enam titel juara dunia.
Di usianya yang menginjak 38 tahun, pembalap asal Inggris tersebut akan melakoni musim ke-11 bersama pabrikan asal Jerman tersebut. Dari 200 kali balapan bagi Mercedes, Hamilton meraih 82 kemenangan dan 77 pole position.
Setelah meraih dua gelar juara dunia secara beruntun bersama Benetton, Micahel Schumacher hijrah ke Ferrari pada 1996. Namun, Ferrari ketika itu tengah kesulitan sehingga membuatnya harus menunggu hingga musim 2000 untuk kembali merasakan gelar juara dunia.
Setelahnya, pembalap asal Jerman tersebut tak terbendung dengan raihan lima titel juara dunia secara beruntun. Schumacher mengakhiri sebelas musim kiprahnya bersama tim kuda jingkrak tersebut ketika ia memutuskan pensiun pada 2006.
Ketujuh pembalap tersebut membuktikan kesetiaan mereka bersama satu tim Formula 1 dengan pengabdiannya selama hampir sedekade. Bahkan, beberapa di antaranya mampu mengantar timnya meraih banyak kemenangan dan gelar juara dunia.