Stephen Curry menjadi pemain paling loyal. Dia sudah bergabung dengan Golden State Warriors pada 2009. Namun, Curry baru menjadi bintang utama ketika memasuki dekade 2010.
Curry sendiri menjadi salah satu pemain yang diterpa badai cedera dalam 2 musim ke belakang. Dia bahkan hanya bermain lima kali pada musim reguler 2019/2020.
Pada 2021/2022 ini, untungnya Curry bisa tampil sebanyak 64 kali dari total 82 pertandingan reguler. Dia sempat cedera, tetapi bisa tetap bermain solid. Kehadirannya membantu Warriors bertengger di peringkat tiga Wilayah Barat.
Pada musim yang sama, Curry menjadi pemain dengan koleksi tripoin terbanyak dalam sejarah NBA. Dia mencetak rekor itu setelah melampaui rekor Ray Allen pada November 2021.
Secara keseluruhan, Stephen Curry mampu membuat rata-rata 25,5 poin, 5,2 rebound, 6,3 assist, dan 1,3 steal pada musim reguler. Dia tidak terpilih sebagai Most Valuable Player, tetapi beberapa orang menempatkannya ke dalam lima belas besar calon MVP.
Pemain bernomor punggung 30 itu melanjutkan tren positifnya sampai ke Final NBA. Dia tampil menawan sehingga Warriors bisa mengatasi perlawanan Boston Celtics. Curry mengoleksi rata-rata 31,2 poin, 6 rebound, dan 5 assist dalam 6 pertandingan final.
Dengan penampilan itu, Stephen Curry keluar sebagai NBA Finals MVP. Tidak heran jika dia mendapatkan gelar yang sudah lama diidamkannya. Sebab, dalam enam pertandingan final, Curry punya beberapa catatan menarik.
Menurut NBA.com, putra sulung mantan pemain NBA, Dell Curry, itu menjadi pemain pertama dengan rata-rata 30-5-5 dan 5 tripoin di Final NBA. Dia juga punya catatan on/off-court offensive efficiency dan persentase tripoin yang mengagumkan.