Zainudin Amali (IDN Times/Panji Galih Aksoro)
Zainudin menyampaikan, ada beberapa pertimbangan kenapa pemerintah akhirnya memutuskan penundaan PON XX tersebut. Pertama, jelasnya, mengenai venue yang belum siap lantaran harus tertunda pembangunannya karena COVID-19. Sehingga, pelaksanaannya tidak bisa diteruskan.
"Karena bahan-bahan sekarang ini sudah kurang tersedia, kemudian pendistribusian bahan-bahan untuk pembangunan yang didatangkan dari luar Papua juga mengalami hambatan sebagaimana kita tahu bahwa sekarang ini Provinsi Papua memberlakukan penutupan," ujar Zainudin.
Selain itu, Zainudin juga mengatakan bahwa para tenaga kerja yang melakukan pekerjaan untuk persiapan PON XX kebanyakan berasal dari luar Papua. Tak hanya itu, pengadaan peralatan juga susah karena masa pandemik virus corona yang menyerang berbagai negara.
"Dengan situasi pandemik COVID ini, yang bukan hanya saja di Indonesia tetapi melanda dunia, maka tentu pengadaan peralatannya, kami mengalami kesulitan. Negara-negara produsen yang tadinya diharapkan kita bisa minta untuk mensuplai peralatan-peralatan olahraga yang akan digunakan pada PON XX ternyata juga mengalami kondisi yang sama, sehingga mereka juga dalam produksinya terkendala," jelasnya.
"Belum lagi kalau kita bicara distribusi dan pengirimannya dan berbagai hal yang juga menyangkut itu," lanjut Zainudin.
Zainudin menyebut dia mendapatkan banyak usulan dari berbagai pihak, seperti dari cabang-cabang olahraga, KONI Pusat, serta rekomendasi rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, yang meminta pelaksanaan PON XX ditunda. Tak hanya, Gubernur Papua juga sempat menyurati untuk dilakukan penundaan PON XX.
"Maka itu menjadi pertimbangan yang kami laporkan pada Bapak Presiden," ucapnya.