Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Oscar Piastri dalam Formula 1 Grand Prix Jepang 2025 (commons.wikimedia.org/Liauzh)

Intinya sih...

  • Sebagai bagian dari ERS, KERS diperkenalkan pada 2009 untuk memulihkan energi kinetik yang hilang sebagai panas saat pembalap mengerem

  • Terbagi menjadi mekanis dan elektris, KERS didukung generator listrik MGU-K yang mengubah panas pengereman menjadi energi listrik

  • Sebuah teknologi sejenis KERS diungkap untuk 2026, memungkinkan pembalap mengakses mode override dan meningkatkan kecepatan maksimal hingga 354 km/jam

Sebagian besar mobil balap berbasis lintasan memiliki teknologi khusus untuk berkompetisi. Demikian pula di Formula 1. Dalam kejuaraan itu, ada teknologi kompleks yang dirancang untuk membuat mobil balap lebih cepat.

Salah satu teknologi kompleks Formula 1 adalah Sistem Pemulihan Energi Kinetik atau Kinetic Energy Recovery System (KERS). Teknologi itu diperkenalkan pada 2009 untuk mendukung strategi ganda Formula 1 dalam mempromosikan pengembangan teknologi yang ramah lingkungan dan relevan dengan mobil jalan raya. Pada 2011, teknologi itu mulai diterapkan secara luas.

1. KERS diperkenalkan pada 2009 untuk memulihkan energi kinetik yang hilang sebagai panas saat pembalap mengerem

KERS merupakan bagian penting dalam tenaga hibrida mobil balap Formula 1. Meski sudah diungkap pada 2009, teknologi itu baru digunakan secara luas pada 2011. Semenjak itu, teknologi ini digunakan sebagai andalan pada unit daya hibrida.

KERS adalah bagian dari Sistem Pemulihan Energi atau Energy Recovery System (ERS) untuk memulihkan energi kinetik yang hilang sebagai panas saat pembalap mengerem. Energi yang dimanfaatkan bisa disimpan dalam baterai untuk digunakan setelahnya. Pada dasarnya, konsep ini merupakan sistem konversi energi yang digunakan untuk mengubah energi kinetik yang terbuang menjadi energi listrik.

KERS berhasil diterapkan pada salah satu mesin paling rumit dalam motorsport, yaitu mobil Formula 1. Akan tetapi, teknologi itu tidak diterima dengan baik oleh berbagai tim. Pada 2009, sebagian besar tim menghindari teknologi itu karena dianggap menambah bobot ekstra mobil balap.

Pada 2010, semua tim Formula 1 sepakat tidak menggunakan KERS. Padahal, teknologi itu tidak dilarang. Baru pada 2011, sebagian besar tim menerapkan sistem pemulihan.

Pada 2014, Formula 1 mengalami perubahan regulasi besar yang mengantarkan era hibrida turbo. KERS juga demikian. Mobil balap makin bertenaga karena mesin V6 1,6 liter menggantikan mesin V8 2,4 liter.

2. Terbagi menjadi mekanis dan elektris, KERS didukung generator listrik MGU-K yang mengubah panas pengereman menjadi energi listrik

Saat pembalap mengerem, energi kinetik hilang dalam bentuk panas. Alasannya, ada gesekan antara kampas rem dan roda. KERS memanfaatkan energi itu untuk disimpan dan digunakan kembali.

KERS terbagi menjadi mekanis dan elektris. Mobil jalan raya mungkin menerapkan KERS mekanis. Sementara, semua konstruktor Formula 1 menggunakan KERS elektris.

KERS didukung generator listrik Unit Generator Motor-Kinetik (MGU-K) yang mengubah panas pengereman menjadi energi listrik. Energi itu disimpan dalam baterai dengan kapasitas yang diatur Federasi Otomotif Internasional (FIA) sebagai Penyimpanan Energi (ES). Nilainya adalah 2 megajoule per putaran.

Saat diperlukan, pembalap bisa menekan tombol setir untuk mengaktifkan tenaga tersimpan. Prosesnya dengan menggabungkan tenaga itu dengan keluaran mesin berkat motor listrik. Umumnya, motor itu terletak di depan poros engkol mobil balap.

3. Sejenis KERS diungkap untuk 2026, memungkinkan pembalap mengakses mode override dan meningkatkan kecepatan maksimal hingga 354 km/jam

Dalam draf terbaru FIA tentang peraturan unit tenaga 2026, KERS akan berperan saat era baru Formula 1 dimulai. Meski belum ada detail teknis lengkapnya, beberapa kerangka kerja tentang teknologi sejenis KERS terungkap dalam draf itu. Perubahan besar dalam peraturan akan diperkenalkan, sementara enam pabrikan mobil sudah mendaftar untuk peraturan mesin baru.

Pasal 5.4.8 dalam draf peraturan teknis 2026 terbaru menjelaskan, pembalap bisa mengakses mode override. Mode itu diakses dengan menekan tombol. Hasilnya, tercipta dorongan untuk meningkatkan kecepatan maksimal mobil balap hingga 354 km/jam.

Pembalap harus cermat dalam menggunakan teknologi sejenis KERS. Teknologi itu digunakan untuk meningkatkan catatan waktu saat balapan atau menyalip dalam pertarungan wheel-to-wheel. Akan tetapi, teknologi itu tidak bisa digunakan tiap putaran.

KERS adalah salah satu teknologi kompleks Formula 1. Teknologi itu diharapkan bisa diteliti dan dikembangkan lebih lanjut. Tujuannya adalah diterapkan pada mobil jalan raya dan mengurangi emisi karbon.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team