KERS merupakan bagian penting dalam tenaga hibrida mobil balap Formula 1. Meski sudah diungkap pada 2009, teknologi itu baru digunakan secara luas pada 2011. Semenjak itu, teknologi ini digunakan sebagai andalan pada unit daya hibrida.
KERS adalah bagian dari Sistem Pemulihan Energi atau Energy Recovery System (ERS) untuk memulihkan energi kinetik yang hilang sebagai panas saat pembalap mengerem. Energi yang dimanfaatkan bisa disimpan dalam baterai untuk digunakan setelahnya. Pada dasarnya, konsep ini merupakan sistem konversi energi yang digunakan untuk mengubah energi kinetik yang terbuang menjadi energi listrik.
KERS berhasil diterapkan pada salah satu mesin paling rumit dalam motorsport, yaitu mobil Formula 1. Akan tetapi, teknologi itu tidak diterima dengan baik oleh berbagai tim. Pada 2009, sebagian besar tim menghindari teknologi itu karena dianggap menambah bobot ekstra mobil balap.
Pada 2010, semua tim Formula 1 sepakat tidak menggunakan KERS. Padahal, teknologi itu tidak dilarang. Baru pada 2011, sebagian besar tim menerapkan sistem pemulihan.
Pada 2014, Formula 1 mengalami perubahan regulasi besar yang mengantarkan era hibrida turbo. KERS juga demikian. Mobil balap makin bertenaga karena mesin V6 1,6 liter menggantikan mesin V8 2,4 liter.