Satria Muda Jakarta luncurkan tim untuk IBL 2025. (IDN Times/Sandy Firdaus)
Selama bermarkas di Jakarta, Satria Muda jadi klub yang sarat prestasi. Mereka pernah jadi juara Kobatama pada 1999, lalu sempat vakum sampai akhirnya kompetisi basket Indonesia memasuki era profesional dalam tajuk Indonesian Basketball League (IBL) per 2003.
Di era IBL, Satria Muda yang bermarkas di Jakarta mulai menggeliat. Mereka mulai juara pada 2004, lalu sempat juara empat kali beruntun pada 2006, 2007, 2008, dan 2009.
Ketika kompetisi basket Indonesia berganti nama menjadi NBL, Satria Muda sempat meenjadi juara tiga kali, yakni pada 2010/11, 2011/12, dan 2014/15. Kembali masuk era IBL, Satria Muda kembali juara pada 2018.
Pasca pandemik COVID-19, Satria Muda sempat mereguk dua gelar IBL, yakni pada 2021 dan 2022. Jika ditotal, sudah 12 kali klub yang identik dengan warna biru dan kuning ini juara kompetisi basket di Indonesia.
Dengan torehan ini, Satria Muda pun sukses jadi raja liga basket di era profesional. Namun, gelar kompetisi basket terbanyak di Indonesia masih dipegang oleh Aspac. Sejak kompetisi basket Indonesia masih bernama Kobatama hingga kini, Aspac sudah menorehkan 14 gelar.
Kini, usai resmi bergabung bersama Persib dan berganti nama menjadi Satria Muda Bandung, akankah mereka bisa mempertahankan tradisi juara di IBL? Atau, justru mereka harus merangkak dari awal lagi?