Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250804-WA0044.jpg
Satria Muda resmi merapat ke Kota Bandung. (Dok. Satria Muda)

Intinya sih...

  • Sejarah Satria Muda tak akan tersapu akuisisi

  • Gelar Satria Muda tak akan digabung dengan Prawira

  • Deretan gelar Satria Muda saat di Jakarta

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Satria Muda resmi pindah ke Bandung. Seiring kepindahan ini, ada satu pertanyaan yang menyeruak selain soal status pemain, pelatih, dan manajemen tim. Bagaimana penghitungan gelar mereka?

Manajer Satria Muda, Theodore Wira Adi, menjawab bahwa meski pindah ke Bandung, apa yang sudah Satria Muda torehkan selama bermarkas di Jakarta tetap terbawa. Tidak ada perubahan terkait hal tersebut.

"Dari sisi Satria Muda, apa yang sudah kita catatkan, apa yang sudah kita torehkan selama ini itu akan tetap dibawa karena kita tidak berganti. Gelar juaranya akan tetap ada, kita tetap eksis," ujar Theo, sapaan akrab Theodore, di Jakarta pada Rabu (6/8/2025).

1. Sejarah Satria Muda tak akan tersapu akuisisi

Manajemen dan pemain Satria Muda usai sesi jumpa pers. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Theo menegaskan, sejarah yang sudah Satria Muda catatkan sejauh ini di kancah basket nasional, tak akan tersapu akuisisi. Dia berjanji, Satria Muda akan tetap merawat sejarah mereka.

"Jadi Satria Muda-nya tetap ada, Satria Muda Legends-nya akan tetap ada, kita akan pindah home based, yes. Tapi bukan berarti sejarahnya di wipe out (menyapu bersih) dari sisi Satria Muda," kata Theo.

2. Gelar Satria Muda tak akan digabung dengan Prawira

Satria Muda tatap play-off IBL 2025. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Theo menyebut tidak akan ada penggabungan gelar Prawira dan Satria Muda seiring akuisisi ini. Sebab, Satria Muda tidak melakukan merger dengan Prawira, melainkan hanya pindah markas ke Bandung.

"Dan kalau misalnya apakah digabungkan, mungkin saya bisa jawabnya adalah enggak ya. Karena yang terjadi prosesnya ini bukan penggabungan dua klub, tapi Satria Muda yang berpindah ke Bandung," kata Theo.

3. Deretan gelar Satria Muda saat di Jakarta

Satria Muda Jakarta luncurkan tim untuk IBL 2025. (IDN Times/Sandy Firdaus)

Selama bermarkas di Jakarta, Satria Muda jadi klub yang sarat prestasi. Mereka pernah jadi juara Kobatama pada 1999, lalu sempat vakum sampai akhirnya kompetisi basket Indonesia memasuki era profesional dalam tajuk Indonesian Basketball League (IBL) per 2003.

Di era IBL, Satria Muda yang bermarkas di Jakarta mulai menggeliat. Mereka mulai juara pada 2004, lalu sempat juara empat kali beruntun pada 2006, 2007, 2008, dan 2009.

Ketika kompetisi basket Indonesia berganti nama menjadi NBL, Satria Muda sempat meenjadi juara tiga kali, yakni pada 2010/11, 2011/12, dan 2014/15. Kembali masuk era IBL, Satria Muda kembali juara pada 2018.

Pasca pandemik COVID-19, Satria Muda sempat mereguk dua gelar IBL, yakni pada 2021 dan 2022. Jika ditotal, sudah 12 kali klub yang identik dengan warna biru dan kuning ini juara kompetisi basket di Indonesia.

Dengan torehan ini, Satria Muda pun sukses jadi raja liga basket di era profesional. Namun, gelar kompetisi basket terbanyak di Indonesia masih dipegang oleh Aspac. Sejak kompetisi basket Indonesia masih bernama Kobatama hingga kini, Aspac sudah menorehkan 14 gelar.

Kini, usai resmi bergabung bersama Persib dan berganti nama menjadi Satria Muda Bandung, akankah mereka bisa mempertahankan tradisi juara di IBL? Atau, justru mereka harus merangkak dari awal lagi?

Editorial Team