Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Perjalanan Topscore menjadi toko olahraga kenamaan. (Dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Toko Topscore saat ini menjadi salah satu perlengkapan olahraga yang dikenal publik. Kini, toko tersebut tidak cuma dikunjungi masyarakat awam, tetapi juga oleh beberapa atlet profesional.

Sejak berdiri pada 2014, Topscore kini sudah mengembangkan sayap ke tujuh kota, yakni Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang. Rupanya, ada perjuangan keras di balik itu.

1. Sempat memulai bisnis dari nol

Perjalanan Topscore menjadi toko olahraga kenamaan. (Dok. Istimewa)

CEO Topscore Imam Choirul Roziqin berkata, ada tekad kuat dan rasa pantang menyerah yang dia terapkan dalam membangun usaha alat olahraga ini. Dia memulai usahanya dari bawah, dengan keuntungan hanya Rp6 ribu saja.

"Saya dapat modal Rp150 juta. Dari modal itu, saya olah sedemikian rupa. Dulu saya ingat, meski keuntungan hanya Rp6 ribu, saya rela memenuhi kebutuhan customer meski harus bolak-balik Jakarta Bogor untuk membeli produk yang customer cari," kata Imam dalam keterangan resminya.

Meski banyak pengorbanan dan kesulitan yang dia tempuh, Imam tidak goyah. Dengan dasar kecintaannya kepada olahraga, Imam senang menjalani aktivitasnya ini sehingga usahanya pun bertambah besar.

Rasanya menyenangkan sekali bisa berbisnis di industri yang kita sukai, waktu terasa cepat dan menyenangkan. Kesulitan pun dianggap tantangan, bukan benar-benar hal yang menyulitkan," ujar Imam.

2. Inovasi-inovasi yang dilakukan Imam

Editorial Team

Tonton lebih seru di